Pengembangan Cultural Tourism pada Kampung Wisata Melalui Branding dan Pemasaran digital
DOI:
https://doi.org/10.23917/psikonomi.vi.3170Keywords:
Kampung Kemlayan, Wisata BudayaAbstract
Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk mengembangkan wisata budaya (cultural tourism) di Kampung Kemlayan, Kecamatan Serengan, Kotamadya Surakarta. Kemlayan selama ini dikenal sebagai tempat banyak maestro budaya lahir, namun mengalami degradasi sebagai dampak dari aktivitas ekonomi yang terjadi di daerah tersebut. Kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan dapat mengembalikan lagi citra Kemlayan sebagai Kampung Budaya. Terdapat empat strategi utama utama yang diterapkan dalam PKM pengembangan wisata budaya Kampung Kemlayan. Pertama, ditetapkanlah jalur wisata Kampung Kemlayan dengan empat tema utama: sejarah, budaya, maestro, dan kuliner. Kedua, dilakukan kegiatan branding melalui pembuatan logo, maskot, dan simbol. Aspek ketiga mencakup pembuatan strategi pemasaran digital wisata Kampung Kemlayan melalui platform sosial media seperti TikTok, YouTube, dan Instagram. Keempat, dilakukan pelatihan pengelolaan media sosial kepada masyarakat setempat. Hasil dari kegiatan ini telah di rasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar, khususnya mitra PKM yaitu LPMK Kemlayan yang tercermin pada kepuasan mereka atas kegiatan pengabdian masyarakat ini yang angkanya di atas 80%.
Downloads
References
Blackstock, K. 2005. A critical look at community-based tourism. Community Development
Journal. Oxford University Press ad Community. Vol. 40 (1)
Bruecner, J. 2013. Slums in developing countries: new evidence of Indonesia. Journal of Housing
Economic. 22, 278-290
Chen, H., and Rahman, I. 2018. Cultural tourism: an analysis of engagement, cultural contact,
memorable tourism experience and destination loyalty. Tourism Management Perspectives.
, 153-163
Dolezal, C., and Novelli, M. 2020. Power in community-based tourism: empowerment and
partnership in Bali. Journal of Sustainable Tourism. DOI: 10.1080/09669582.2020.1838527
Durovic, M., and Lovrentjev, S. 2014. Indicators of sustainability in cultural tourism. The
Macrotheme Review, A multidisciplinary journal of global macro trends. 3(7)
Kisiala, W., and Racka, I. 2021. Spatial and statistical analysis of urban poverty for sustainable
city development. MPDI, Sustainability. 13, 858
Noonan, D., and Rizzo, I. 2017. Economic of cultural tourism: issues and perspective. J Cult
Econ. 41, 95-107
Okazaki, E. 2008. A community-based tourism model: its conception and use. Journal of
Sustainable Tourism. Vol. 6 (5), 511-528
Priyatmoko, H. 2018. Gamelan di Kemlayan: Studi sejarah kampung abdi dalem niyaga di
Surakarta.
Patrawidya. Vol. 19 (2), 113-124
Priyatmoko, H. 2020. Satu kampung tiga maestro. Bukukatta dan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan. Edisi 1
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta tahun 2011-2031, Peraturan Daerah Kota Surakarta
Nomor 1 tahun 2012
Richards, G. 2018. Cultural tourism: a review of recent research and trends. Journal of Hospitality
and Tourism Management. 36, 12-21
Salazar, N. 2012. Community-based cultural tourism: issues threat and opportunities. Journal of
Sustainable Tourism. Vol. 20 (1), 9-22
Smets, P., and Lindert, P. 2016. Sustainable housing and urban poor. International Journal of
Urban Sustainable Development. Vol. 8, No. 1, 1-9
UNWTO and UN Global Compact Network Spain. (2016). The tourism sector and the
sustainable development goals. UN Global Compact Network Spain.
Downloads
Submitted
Accepted
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 K Kussudyarsana, Dyah Widi Utami, Halim
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.