Tata Kelola dan Lokasi Taman Edukasi Bijak Kelola Sampah
DOI:
https://doi.org/10.23917/psikonomi.v1i1.81Keywords:
pengelolaan kelembagaan, edukasi, pilah sampahAbstract
Kelompok peduli lingkungan (Goro Sampah) di desa Ngawonggo, Ceper, Klaten ini merupakan salah satu bentuk kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah. Biasanya yang menjadi kendala lain dari bank sampah, yaitu kapasitas masyarakat dan swasta sebagai mitra belum dibangun dan dikembangkan. Rendahnya perhatian masyarakat untuk sosialisasi, pembinaan, pendidikan masih rendah sering menjadi keluh kesah masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat dalam mendukung keberhasilan bank sampah. Iklim dan birokrasi kemitraan pun juga belum kondusif dan menarik bagi swasta untuk berinvestasi. Permasalahan prioritas yang dihadapi oleh Goro Sampah antara lain: kelembagaan belum disusun dengan baik serta fasilitas dan area bank sampah belum tertata dengan baik. Kegiatan pengabdian masyarakat pada kelompok peduli lingkungan “Goro Sampah” Desa Ngawonggo, Kecamatan Ceper, Kabupaten Klaten, dilaksanakan dengan menggunakan beberapa metode yaitu melakukan sosialisasi kepada kelompok masyarakat peduli lingkungan, melakukan pendampingan penyusunan struktur organisasi “Goro Sampah”, melakukan penataan area bank sampah dengan mengusung konsep taman edukasi bijak kelola sampah. Hasil dari pelaksanaan kegiatan yaitu terbentuknya struktur organisasi “Goro Sampah” dan telah tertatanya taman edukasi “Goro Sampah”. Keberlanjutan dari program ini masih diperlukan untuk dapat menciptakan budaya bijak kelola sampah yang menyeluruh.
Downloads
Downloads
Submitted
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 The Author(s)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.