Program Pengabdian Masyarakat Internasional di Sekolah Bersepadu Musa-Asiah (Sepama) Cambodia: Pembelajaran Bahasa Indonesia Menggunakan Arab Pegon
DOI:
https://doi.org/10.23917/psikonomi.vi.1996Keywords:
muhammadiyah, Masjid, TPA, PemberdayaanAbstract
Kamboja merupakan suatu negara yang masih dalam area Asia Tenggara dan berbentuk kesatuan
dengan penduduknya secara mayoritas berkeyakinan agama budha (97%). Walaupun demikian
di bagian wilayah kamboja yakni daerah cham mayoritas beragama Islam dengan corak budaya
melayu. Di Champ berdiri lembaga-lembaga pendidikan yang berbasis kepada keislamaan
yang digunakan masyarakat Muslim Kamboja Khususnya dari ras melayu mendidik anakanaknya
atau generasi sebagai penerus perjuangan Islam masihlah sedikit. Tidak jarang juga
masyarakat kamboja mengirimkan anak-anaknya untuk menempuh pendidikan di Indonesia
yang notabenya sebagai Negara Islam yang lebih maju. Walaupun demikian jumlah maysrakat
Muslim yang bisa berbahasa Indonesia atau melayu masihlah sedikit dan minim mengingat
mereka juga banyak tertarik melanjutkan studi di perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia.
Walaupun demikian mereka mengalami kesulitan dalam belajar bahasa asing yang notabenenya
menggunakan huruf alfabet sebab bahasa kamboja memiliki huruf sendiri yang berbeda dengan
huruf alfabet. Oleh sebab itu kami akan melaksanakan pengabdian masyarakat selama 6 bulan
di Sekolah Bersepadu Musa-Asiah (SEPAMA) Cambodia yang merupakan satu-satunya sekolah
muslim swasta yang dikelola oleh Yayasan Musa-Asiah Fondation. Pengabdiana masyarakat ini dalam bentuk pendampingan pembelajaran bahasa Indonesia menggunakan arab pegon karena
dinilai lebih efektif dalam mengajarkan bahasa indonesia sebab sebagai seorang muslim mereka
sudah dibekali pembelajaran aksara arab sebelum masuk sekolah dasar. Tim pengabdian akan
bekerjasama dengan pihak sekolah dalam merumuskan pembelajaran arab pegon yang sesuai
dengan jenjang pendidikan. Setelah itu, mahasiswa akan diterjunkan di kamboja selama 6 bulan
sebagai penutur asing guna mengajarkan dan mencontohkan pembelajaran arab pegon.
Downloads
References
Ali Akbar, Muhammad. “Perancangan Informasi Aksara Arab Pegon Melalui Media Buku Cerita
Bergambar.” Universitas Komputer Indonesia, 2017.
Behrend, T E. “Textual Gateway: The Javanese Manuscript Tradition” dalam Illuminations: The
Writing Traditions of Indonesia.” Jakarta, New York, and Tokyo: The Lontar Founddation
and Weatherhill Inc.(161–200), 1996.
Cho, Tae Young. Aksara sérang dan perkembangan tamadun Islam di Sulawesi Selatan. Ombak,
Fikri, Ibnu. “Aksara Pegon: Studi Tentang Simbol Perlawanan Islam Jawa Abad Ke–XVIII–XIX.”
IAIN Semarang, 2014.
Hidayani, Fika. “Paleografi Aksara Pegon.” Jurnal Tamaddun: Jurnal Sejarah Dan Kebudayaan
Islam 8, no. 2 (2020): 302–20.
Kromoprawirto, M. “Kawruh Aksara Pegon.” Madiun, 1867.
Mulyana, Deddy, dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi antarbudaya. Remaja Rosdakarya, 1990.
Pudjiastuti, Titik. “Tulisan Pegon Wujud Identitas Islam-Jawa Tinjauan atas Bentuk dan
Fungsinya.” Suhuf 2, no. 2 (2009): 271–84.
Romli, Khomsahrial. “Akulturasi dan asimilasi dalam konteks interaksi antar etnik.” Ijtimaiyya:
Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam 8, no. 1 (2015): 1–13.
Si, Retno Kartini. “Tipologi Karya Ulama Pesantren di Kediri Jawa Timur.” Jurnal Lektur
Keagamaan 12, no. 1 (2014): 127–48.
Wahyuni, Sri, dan Rustam Ibrahim. “Pemaknaan Jawa Pegon Dalam Memahami Kitab Kuning
Di Pesantren.” Manarul Qur’an: Jurnal Ilmiah Studi Islam 17, no. 1 (2017): 4–21.
Yani, Zulkarnain, Muhamad Rosadi, dan D Mahmudah Nur. “Katalog Naskah Keagamaan
Cirebon 2.” Jakarta: PT Pustaka Alvabet, 2019.
Downloads
Submitted
Accepted
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Nur Rizqi Febriandika, Imron Rosyadi, Yayuli
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.