Manajemen Insomnia pada Pasien Hemodialisa: Kajian Literatur
DOI:
https://doi.org/10.23917/bik.v13i2.11602Keywords:
Hemodialisa, Insomnia, Gangguan Tidur, Manajemen, Gagal Ginjal KronisAbstract
Terapi hemodialisa (HD) merupakan terapi yang paling banyak dilakukan pasien End Stage Renal Disease (ESRD). Meski terapi hemodialisa telah terbukti dapat memperpanjang kelangsungan hidup, tindakan terapi hemodialisa memiliki komplikasi yang memunculkan gejala-gejala salah satunya adalah gangguan tidur. Keluhan gangguan tidur yang sering ditemui dalam unit dialisis dialami oleh 50-80% pasien dialisis. Dari berbagai gangguan tidur, insomnia merupakan salah satu gejala yang sering dialami pasien ESRD. Sebuah kajian literatur yang membandingkan beberapa literatur melalui penelusuran situs jurnal terakreditasi seperti PubMed, Elsevier, ResearchGate, dan Neliti dengan kata kunci management insomnia in hemodialysis patient dalam kurun waktu 2015-2020. Manajemen insomnia ditinjau dengan tujuan memberikan panduan untuk mendorong pengobatan. Dalam enam jurnal yang dikaji, edukasi sleep hygiene, CBT-I, terapi relaksasi, terapi pijat, dan pemberian obat-obatan (dengan perhatian) memperbaiki kualitas tidur pasien hemodialisa. Manajemen farmakologis dan non-farmakologis untuk mengatasi insomnia pada pasien hemodialisis dapat diberikan dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Manajemen disarankan untuk menggunakan pendekatan nonfarmakologis terlebih dahulu. Pemberian terapi farmakologis direkomendasikan hanya untuk penggunaan jangka pendek, digunakan dengan hati-hati pada pasien hemodialisis.














