STUDI KOMPARATIF INVITRO AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL, FRAKSI ETIL ASETAT DAN ISOLAT AKTIF KULIT DELIMA (PUNICA GRANATUM L.)
In Vitro Comparative Study Antioxidant of Ethanol Extract, Ethyl Acetate Fraction And Active Isolate of Pomegranate Peel (Punica Granatum L.)
DOI:
https://doi.org/10.23917/biomedika.v15i1.1751Keywords:
Pomegranate Peel, Ethanol Extract, Ethyl Acetate Fraction, Isolate, Antioxidant, DPPH, Kulit Delima, Ekstrak Etanol, Fraksi Etil Asetat, Isolat, AntioksidanAbstract
ABSTRACT
Pomegranate (Punica granatum L) is widely used for health. Pomegranate peel is part of the pomegranate fruit which is often discarded and has not been widely used. Pomegranate peel is thought to contain antioxidants. One of the examinations for antioxidants is the 1,1 dipheyl-2-picrylhydrazyl (DPPH) method, by calculating the IC50 value, where the smaller the IC50 value means that the stronger of antioxidant potential. The purpose of this study was to compare the antioxidant activity of the ethanol extract, ethyl acetate fraction, and the active isolate from pomegranate peel. The antioxidant potency was tested using the DPPH, using the UV-Vis spectrophotometer, at 515 nm wavelength. Isolation of isolates was carried out by column chromatography shepadex and TLC with toluene as mobile phase; ethyl acetate : formic acid : methanol, with a ratio of 3:3:0.8:0.2. The purity of the isolate was detected by HPLC, with water-methanol as the mobile phase. The research results showed that 96% ethanol extract, ethyl acetate fraction and active isolate from pomegranate peel have potential as antioxidants with IC50 4.52 ± 0.00, 2.71 ± 0.01, and 0.979 x 10-5 ± 0.00 µg/mL, respectively, the positive control was vitamin C, had an IC50 3.66 ± 0.02 µg/mL. The conclusion of this study is that pomegranate peel isolate has the strongest antioxidant potential, compared to 96% ethanol extract and the ethyl acetate fraction of pomegranate peel, and even vitamin C.
ABSTRAK
Delima (Punica granatum L) banyak dimanfaatkan untuk kesehatan. Kulit delima merupakan bagian dari delima yang sering kali dibuang dan belum banyak dimanfaatkan. Kulit delima diduga memiliki kandungan antioksidan. Salah satu pemeriksaan antioksidan adalah dengan metode 1,1 dipheyl-2-picrylhydrazyl (DPPH), dengan menghitung nilai IC50, dimana semakin kecil nilai IC50 dapat diartikan bahwa semakin kuat potensi antioksidannya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan aktivitas antioksidan dari ektrak etanol, fraksi etil asetat, dan isolat aktif kulit delima. Potensi antioksidan diuji dengan metode DPPH, dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, pada panjang gelombang 515 nm. Isolasi isolat dilakukan dengan kromatografi kolom shepadex dan KLT dengan fase gerak toluene: etil asetat: asam format: metanol, dengan perbandingan 3:3:0.8:0.2. Kemurnian isolat di deteksi dengan HPLC, dengan fase gerak air-metanol. Hasil peneiltian menunjukan bahwa ekstrak etanol 96%, fraksi etil asetat dan isolat aktif dari kulit delima memiliki potensi sebagai antioksidan, dengan nilai IC50 masing-masing sebesar 4,52 ± 0,00; 2,71 ± 0,01; dan 0,979 x 10-5 ± 0,00 µg/ mL, sebagai kontrol positif vitamin C memiliki nilai IC50 3,66 ± 0,02 µg/ mL. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa isolat kulit delima memiliki potensi antioksidan terkuat, dibandingkan ekstrak etanol 96% dan fraksi etil asetat kulit delima, bahkan juga vitamin C.