ANALISIS SILICO PADA SENYAWA AKTIF PRUNUS DULCIS SEBAGAI TERAPI DERMATITIS ATOPIK

In Silico Analysis of Prunus dulcis Active Compound as Therapy of Atopic Dermatitis

Authors

  • Nathania Amelinda Bagian/ SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, RSUD Dr. Moewardi Surakarta
    Indonesia
  • Harijono Kariosentono Bagian/ SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, RSUD Dr. Moewardi Surakarta
    Indonesia
  • Mardiana Bagian/ SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, RSUD Dr. Moewardi Surakarta
    Indonesia
  • Budi Eko Prasetyorini Bagian/ SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, RSUD Dr. Moewardi Surakarta
    Indonesia
  • Fatimah Fitriani Bagian/ SMF Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, RSUD Dr. Moewardi Surakarta
    Indonesia
  • Didik H. Utomo Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Brawijaya, Malang
    Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23917/biomedika.v15i1.1743

Keywords:

Almond, Dermatitis Atopik, In Silico, Prunus Dulcis, Atopic Dermatitis

Abstract

ABSTRAK

Dermatitis atopik (DA) merupakan penyakit inflamasi kronis yang ditandai xerosis, eczema kronis dan pruritus akibat paparan berulang dengan antigen. Minyak almond berasal dari buah almond (prunus dulcis) merupakan emolien yang kaya akan senyawa aktif asam lemak esensial, vitamin dan mineral lain yang bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit. Tujuan dari studi ini untuk mengevaluasi kandungan minyak almond dengan analisis in silico pada pengobatan DA. Senyawa aktif prunus dulcis diekstraksi dari database knapsack. Format simplified molecular input line entry system (SMILE) diambil dari basis data pubchem. Potensi perbaikan sawar, anti eczema, antiinflamasi dan antipruritus menggunakan pass server. Mekanisme molekuler senyawa aktif tubuh manusia diambil dari search tool for interacting chemicals (STITCH), diprediksi secara eksperimental, dianalisis komputasional dan analisis pathway dengan perangkat lunak cytoscape. Terdapat 17 senyawa aktif pada Prunus dulcis. Potensi tinggi sebagai antieczema diprediksi secara komputasi dan uji laboratorium, sedangkan potensi antiinflamasi, perbaikan sawar kulit dan antihistamin dalam uji laboratorium tidak terbukti, namun secara komputasional diprediksi efektif. Oleic acid dengan rerata kemungkinan aktif (Pa) 0,838 sebagai senyawa tertinggi antieczema. Minyak almond dipertimbangkan sebagai terapi topikal tambahan DA karena meningkatkan penetrasi terapi topikal lain, namun perlu diatur frekuensi pemakaiannya untuk mencegah keparahan gejala DA.

 

ABSTRACT

Atopic dermatitis (AD) is chronic inflammatory disease characterized by xerosis, chronic eczema and pruritus due to repeated exposure to antigens. Almond oil derived from almonds (Prunus dulcis) is emollient that rich in active compounds of essential fatty acids, vitamins and other minerals that are beneficial for maintaining healthy skin. Aim of this study to evaluate the content of almond oil by in silico analysis as treatment of AD. The active compound prunus dulcis was extracted from the knapsack database. The simplified molecular input line entry system (SMILE) format is taken from the pubchem database. Potential barrier repair, anti eczema, anti-inflammatory and antipruritic using pass server. The molecular mechanism of the active compounds in human body was taken from the search tool for interacting chemicals (STITCH), predicted experimentally, computationally analyzed and pathway using cytoscape software. There are 17 active compounds in Prunus dulcis. High potency as antieczema predicted computationally and in laboratory tests, while the potential for anti-inflammatory, skin barrier repair and antihistamines in laboratory tests was not proven, but computationally predicted to be effective. Oleic acid with average active probability (Pa) of 0.838 the highest antieczema compound. Almond oil considered as adjunct topical therapy for AD because increases the penetration of other topical therapies, but need to adjust the frequency of use to prevent the severity of AD symptoms.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Submitted

2023-03-28

Published

2023-02-01