Hubungan Karakteristik Keluarga terhadap Frekuensi Kekambuhan pada Pasien dengan Skizofrenia
DOI:
https://doi.org/10.23917/bik.v15i1.16947Keywords:
Karakteristik Keluarga, Kekambuhan, SkizofreniaAbstract
Skizofrenia termasuk dalam gangguan jiwa berat yang ditandai dengan terganggunya kemampuan menilai realita, bersifatkronis, sering kambuh atau berulang yang memerlukan pengobatan jangka panjang. Kekambuhan pada skizofrenia dapat dipengaruhi oleh karakteristik keluarga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan karakteristik keluarga dengan frekuensi kekambuhan pada pasien skizofrenia di Rumah Sakit Jiwa Provinsi Bali. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif korelatif dengan jenis penelitian non eksperimental menggunakan rancangan crosssectional. Sampel terdiri dari 35 responden keluarga pasien dengan skizofrenia yang dipilih dengan cara purposive samplingyang memenuhi kriteria inklusi antara lain pasien ulangan dengan indikasi rawat inap, pasien yang didampingi oleh keluarga/penanggungjawab, pasien dengan diagnosis skizofrenia. Pengumpulan data menggunakan kuesioner karakteristik keluarga dan rekam medis pasien skizofrenia yang mengalami kekambuhan. Uji statistik menggunakan uji Spearman Rank, didapatkan hasil bahwa karakteristik keluarga tingkat pendidikan (p value = 0.01), pekerjaan (p value = 0.03), dan penghasilan (p value = 0.03) memiliki hubungan yang signifikan (p value < 0.05) dengan frekuensi kekambuhan pasien dengan skizofrenia. Bagi peneliti lainyang akan melakukan penelitian sejenis, diharapkan mencari intervensi yang diterapkan untuk keluarga dengan skizofrenia sehingga dapat mengurangi frekuensi kekambuhan pasien skizofrenia.














