MAKNA KAFIR DALAM TAFSIR MUHAMMADIYAH: STUDI ANALISIS KOMPARATIF
DOI:
https://doi.org/10.23917/profetika.v22i1.14774Keywords:
Kafir, Muhammadiyah, Tafsir Al-Qoer’a>n Djoez ke Satoe, Tafsir At-Tanwir, Perubahan MaknaAbstract
Kontroversi penghapusan kata kafir kepada non-Muslim sempat diperdebatkan pada tahun 2019. Perdebatan ini berawal dari hasil Musyawarah Nasional Nahdlatul Ulama, karena sebutan kafir dianggap mengandung kekerasan (penghinaan) teologis. Penafsiran kata kafir menimbulkan berbagai perspektif dan pandangan termasuk lembaga institusi Islam seperti Muhammadiyah. Sebagai organisasi Islam moderat di Indonesia, Muhammadiyah mempunyai penafsiran sendiri untuk menjelaskan kata kafir dalam Al-Qur’an. Kitab tafsir kelembagaan yang ditulis oleh Muhammadiyah secara kolektif salah satunya Tafsir Al-Qoer’a>n Djoez ke Satoe dan Tafsir At-Tanwir. Penelitian ini bertujuan membandingkan makna kafir pada kedua tafsir Muhammadiyah tersebut. Data dikumpulkan dengan metode dokumentadi dan dianalisa dengan metode analisis-komparatif. Hasil penelitian menunjukkan penafsiran kata kafir dalam kitab tafsir kelembagaan Muhammadiyah mengalami pergeseran bersifat perluasan positif, dari makna teologis menuju makna linguistis.











