Permanensi Kawasan Pusat Kota Banyuwangi
DOI:
https://doi.org/10.23917/sinektika.vi.5072Keywords:
Elemen Persisten, Permanensi, Pusat Kota Banyuwangi, Urban TissueAbstract
Banyuwangi sebagai wilayah perkotaan memiliki perjalanan sejarah panjang, dari wilayah Kerajaan Blambangan kemudian beralih menjadi pos induk VoC di ujung timur Jawa di era kolonial. Banyuwangi selanjutnya menjadi kota pelabuhan dagang yang berlanjut hingga era kemerdekaan, hingga beralih kembali pada era pemerintahan Bupati Azwar Anas, Kota Banyuwangi ditetapkan salah satu visinya menjadi kota wisata. Hingga masa yang cukup lama elemen-elemen perkotaan Banyuwangi bersifat persisten, namun perubahan visi kota yang terakhir mendorong perubahan elemen-elemen perkotaan. Beberapa elemen persisten di pusat kota diubah dengan tren masa kini, sehingga karakter awalnya berubah atau hilang. Upaya pembaruan ini kontradiktif terhadap strategi pemanfaatan potensi sejarah perkotaan untuk pariwisata. Penelitian ini merupakan analisis urban tissue pusat kota Banyuwangi, dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, mengidentifikasi elemen kota yang bertahan maupun yang punah. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi permanensi elemen perkotaan Banyuwangi agar elemen-elemen yang memiliki signifikansi dalam morfologi dan sejarah transformasi kota Banyuwangi dapat dikenali. Hasil penelitian terdapat dua puluh lima yang persisten dan delapan elemen yang punah. Sebagian besar elemen perkotaan yang persisten bernilai historis signifikan dan potensial dikembangkan menjadi bagian srategi wisata sejarah dan budaya perkotaan Banyuwangi.
Downloads
References
Banyuwangi Connect. (2017, November 2). Benteng Utrecht Banyuwangi Riwayatmu Dulu. kumparan. https://kumparan.com/banyuwangi_connect/benteng-utrecht-banyuwangi-riwayatmu-dulu-1GpblD
Jumhardiyanto, D. (2023, October 15). Jalur Bekas Rel KA Memanjang dari Banyuwangi hingga Benculuk, Humas KAI Sebut Bisa Diambil Alih Sewaktu-waktu. Jawa Pos.com. https://radarbanyuwangi.jawapos.com/liputan-khusus/753075467/jalur-bekas-rel-ka-memanjang-dari-banyuwangi-hingga-benculuk-humas-kai-sebut-bisa-diambil-alih-sewaktu-waktu
Kapiso, P., & Ansar, A. (2023). Analysis of Regent’s Leadership Banyuwangi District 2010-2020 Period (Abdullah Azwar Anas). Public Policy Journal, 3(3), Article 3. https://doi.org/10.37905/ppj.v3i3.1793
Khiani, R. K. (2022). Integrated urban morphology approach to investigate urban design of Qambar Sindh. Mehran University Research Journal Of Engineering & Technology, 41(2), 64–78. https://doi.org/10.3316/informit.438167284544149
Kropf, K. (2017). The Handbook of Urban Morphology. Wiley.
Munawir. (n.d.). Catatan Inggris Tentang Benteng Fort Utrecht Banyuwangi. Ringtimes Banyuwangi. Retrieved April 30, 2024, from https://ringtimesbanyuwangi.pikiran-rakyat.com/sejarah/pr-17347657/catatan-inggris-tentang-benteng-fort-utrecht-banyuwangi?page=all
Mursidi, A., Mertha, I. W., & Mahfud, M. (2023). Peninggalan dan Budaya Prasejarah di Kabupaten Banyuwangi (Kajian Sejarah dan Pemanfaatannya sebagai Sumber Belajar Sejarah di SMA). Jurnal Sangkala, 2(1), Article 1.
Ningtyas, I. (2018, September 18). Pecinan Banyuwangi, Jejak Pecinan di Jalan Tendean Banyuwangi. Paket Wisata Banyuwangi, Open Trip Banyuwangi, Banyuwangi Wisata New Normal. https://lovelybanyuwangi.com/jejak-pecinan-di-jalan-tendean/
Payen, A. A. J. (1828). House of the Assistant Resident of Banyuwangi, East Java [Graphic]. https://useum.org/artwork/House-of-the-Assistant-Resident-of-Banyuwangi-East-Java-Jawa-Timur-Auguste-Antoine-Joseph-Payen-1828
Ramawidi, A. (2022, August 5). Heritage di Kota Banyuwangi (bag. 2). https://balambangan.id/haritage-di-kota-banyuwangi-bag-2/
Regina, M. (2022). Inspirasi City Tour ke Pendopo Sabha Swagata Blambangan [Graphic]. https://www.yukbanyuwangi.co.id/inpirasi-city-tour-ke-pendopo-sabha-swagata-blambangan-banyuwangi.html
Rossi, A. (2007). The Architecture of The City (16. print). MIT Press.
Saksono, R. B. (2022, September 7). Sejak 2003, Banyuwangi Sudah Tinggalkan Sistem Tata Kota Lama—Radar Banyuwangi. Radar Banyuwangi. https://radarbanyuwangi.jawapos.com/features/75915761/sejak-2003-banyuwangi-sudah-tinggalkan-sistem-tata-kota-lama
Stoklásek, R. (2021). The Architecture of the City: Aldo Rossi’s notion of permanence in a Czech context using the example of the Letná development in Prague. Vysoké učení technické v Brně, Fakulta architektury. http://hdl.handle.net/11012/202986
Suwondo, G. E., Sunaryo, R. G., & Damayanti, R. (2023). Pengaruh Elemen Persisten terhadap Kualitas Street Front Kawasan Alun-Alun Kota Banyuwangi. Modul, 23(1), 37–49. https://doi.org/10.14710/mdl.23.1.2023.37-49
Tajwidi, D. D., & Pardi, I. W. (2018). Dinamika Perkembangan Sejarah Masjid Agung Baiturrahman di Kota Banyuwangi Tahun 1773 – 2007. Santhet (Jurnal Sejarah Pendidikan Dan Humaniora), 2(1), Article 1.
Topographisch Bureau (Batavia). (1883). Kaart van de Hoofdplaats Banjoewangi en omstreken [Graphic]. http://hdl.handle.net/1887.1/item:812836
tourbanyuwangi.com. (2018, June 9). Pendapa Sabha Swagata Blambangan. Paket Wisata Banyuwangi, Paket Tour Banyuwangi. https://www.tourbanyuwangi.com/rumah-dinas-bupati-banyuwangi-pendopo-sabha-swagata-blambangan-banyuwangi/
Ukabi, E. B., & Akçay, A. Ö. (2023). Conserving the Historical Identity of North Nicosia Walled City: Exploring Design Approaches and Implications from 1983 to 2003. Buildings 2023, 13(9). https://www.mdpi.com/2075-5309/13/9/2199
Yasmin, A. F., & Ridjal, A. M. (2018). Identitas Visual Bangunan Pendopo Sabha Swagata Blambangan Banyuwangi. Garba Rujukan Digital, 6(1). https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/636002
Zulfahri, M. H., Jannah, H., Bagagarsyah, S. K. A., Hari, W. P., & Retnaningtiyas, W. (2015). Kilas Balik Sejarah Budaya Semenanjung Blambangan, Banyuwangi, Jawa Timur. KALPATARU, 24(2), 159. https://doi.org/10.24832/kpt.v24i2.42
Downloads
Submitted
Accepted
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Sinektika: Jurnal Arsitektur

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.








