Penerapan Prinsip Permakultur Desain Melalui Elemen Arsitektural pada Bangunan Vertical Harvest Farms, USA
DOI:
https://doi.org/10.23917/sinektika.vi.4593Keywords:
Material, Urban Farming, Penataan Ruang, Permakultur Desain, Tipologi MassaAbstract
Fenomena ketidakberlanjutan pertanian perkotaan (urban farming) dalam bentuk bangunan atau area pertanian dipengaruhi faktor lingkungan, manusia dan infrastruktur. Seperti di Indonesia, belum tersedianya bangunan pertanian perkotaan yang mendukung infrastruktur terhadap ketahanan pangan, sehingga kurang dalam merespon kondisi iklim dan cuaca setempat. Bangunan pertanian yang ada masih berfokus pada teknik tanaman yang mudah tanpa memikirkan konsep berkelanjutan. Untuk itu, dilakukan penelitian terhadap bangunan yang sukses dalam penerapan pertanian perkotaan, seperti Vertical Harvest Farms USA yang memiliki konsep pertanian berkelanjutan. Konsep berkelanjutan untuk pengolahan pertanian perkotaan dapat dicapai dengan prinsip permakultur desain melalui elemen arsitektural pada penataan ruangan, tipologi massa dan material bangunan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sejauh mana prinsip permakultur desain diterapkan lalu dikaitkan dengan elemen arsitektural pada Vertical Harvest Farms USA. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui data sekunder dari berbagai teori dan studi literatur yang relevan dengan topik penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Vertical Harvest Farms USA sebagian besar mencakup penerapan prinsip permakultur desain melalui elemen arsitektural. Adapun wujud fisiknya berupa penggunaan material berbasis green house yang disesuaikan dengan cuaca dan iklim daerah setempat dan penataan ruang yang optimal sesuai konsep ruang pertanian. Namun, terkait tipologi massa, masih kurang memenuhi kriteria prinsip permakultur desain, yaitu Desain dari Pola hingga Detail.
Downloads
References
Nurlaelih, E. E., & Damaiyanti, D. R. R. (2019). Urban farming untuk ketahanan pangan. Universitas Brawijaya Press.
Hamzens, W.P.S., & Moestopo, M.W. (2018). Pengembangan Potensi Pertanian Perkotaan di Kawasan Sungai Palu. Jurnal Pengembangan Kota, 6(1), 75-83.
Olih, S.K., & I Nyoman, A.T. (2021). Desain Interior Pusat Edukasi Urban Farming dan Pola Makan Sehat Masyarakat Perkotaan di Denpasar Bali.
Mintarga, P., & Kusumaningdyah, N. H. (2014). Satu Proses Merajut Asa Dari Yang Sisa-Belajar dari Alam Dan Ibu Bumi. Jurnal Sustainable Culture Architecture.
Creswell, J.W. and Creswell, J.D., (2017). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. Sage Publication.
Miles, M.B, Huberman, A.M, & Saldana, J. (2014). Qualitative Data Analysis, A Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications. Terjemahan Tjetjep Rohindi Rohidi, UI-Press.
Holmgren, D. (2002). Permaculture: Principles & Pathways Beyond Sustainability. Holmgren Design Services.
Holmgren, D. (2017). Permaculture: Principles & Pathways Beyond Sustainability (Revised Edition). Holmgren Design Services.
Mollison, Bill. (1988). Permaculture: A Designer’s Manual Second Edition. Tagari: Australia.
Sugiyono, (2020). Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif dan Kombinasi (Mixed Methods). Bandung: Alfabeta.
Bareja, Ben G. (2022). “Intensify Urban Farming, Grow Crops in the City”, http://www.cropsreview.com/urban-farming/.[Diakses pada 19 Desember 2023].
Yetti, A. E. & T. A. F. & I. P. (2020). ‘Pengaruh Perubahan Fungsi Terhadap Tipologi Arsitektur Fasad Bangunan di Kampung Wisata Prawirotaman’, arsitektura, 18(1 April 2020), pp. 53–62.
Zahn, Markus. (1999). Perancangan Kota Secara Terpadu : Teori Perancangan Kota dan Penerapannya, Yogyakarta, Kanisius
Downloads
Submitted
Accepted
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Sinektika: Jurnal Arsitektur

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.








