Karakteristik Arsitektur Rumah Tinggal Jawa Tondano di Kabupaten Gorontalo

Authors

  • Moh. Muhrim Tamrin Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Ichsan Gorontalo
    Indonesia
  • Nurmiah Nurmiah Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Powuhwato
    Indonesia
  • Umar Umar Program Studi Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Ichsan Sidenreng Rappang
    Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23917/sinektika.vi.4380

Keywords:

Karakteristik, Arsitektur, Rumah Tinggal, Jawa Tondano

Abstract

Komunitas Jawa-Tondano (Jaton) di Gorontalo merupakan keturunan pengikut setia perang Diponegoro (1825-1830) dengan Kyai Modjo sebagai panglima perang dikirim ke Minahasa. Mereka menikahi wanita Minahasa dan menetap di Gorontalo. Karakteristik perumahan orang-orang Jaton di Gorontalo menunjukkan keunikan. Penelitian ini bertujuan untuk (1) menganalisis karakteristik bangunan rumah Komunitas Jawa-Tondano (Jaton) di Gorontalo dalam dua konteks elemen budaya, dan (2) menganalisis bentuk bangunan rumah Komunitas Jawa-Tondano (Jaton) di Gorontalo berupa karakteristik (ukuran, kepadatan bangunan, dan tipe). Metode dieksploitasi dalam penelitian ini adalah Kualitatif-rasionalistik. Hasil dari penelitian karakteristik arsitektur rumah tinggal Jawa Tondano Di Kabupaten Gorontalo dalam pembangunan rumah tinggal, memiliki beberapa karakteristik seperti pada organisasi ruang memiliki 3 bagian, yaitu bagian depan, bagian tengah, dan dan bagian belakang. Struktur pondasi yang di gunakan adalah struktur setempat/umpak, serta struktur balok menggunakan sistem ikat. Bentuk atap bangunan yang di digunakan menggunakan atap limas, atap palana, ataupun perpaduaan antara atap limas dan atap pelana. Model jendela dan yaitu berbentuk jalusi dan berbentuk papan yang disusun, sementara sistem peletakan tangga memiliki 2 tangga yang terletak di depan bangunan serta terletak di bagian belakang yang berhubungan langsung dengan area dapur. Jenis ragam hias/ornamen lainya terdapat pada ventilasi pintu dan jendela, syarat pembangunan rumah tinggal Jaton meliputi: formasi rumah menggunakan tangga utama, bentang bangunan antara 6 m – 8 m, dan panjang bangunan antara 8 m – 10 m (tergantung penghuni), standar tinggi kolom antara 1.5 m – 2 m, jumlah anak tangga menggunakan hitungan angka antara 1,3,4,6,7, dan 9 (2,5,8 dianggap kurang baik).

Downloads

Download data is not yet available.

References

Djosari, A. N. & Sudaryono, S. (2022). Tata Ruang Kampung Jawa Tondano, Minahasa Spatial Pattern Of Javanese Tondano Kampung, Minahasa. Syntax Idea, 4(3), 507–516. https://doi.org/https://doi.org/10.46799/syntax-idea.v4i3.1811

Habraken, N. (1982). Transformation Of The Site. Combridge: Massachusetts Summer.

Hamid, W. (2014). Hubungan Masyarakat Jawa Tondano Dengan Minahasa. Al-Qalam, 20(3), 85. https://doi.org/10.31969/alq.v20i3.345

Frick, H. (1997). Pola struktural dan teknik bangunan di Indonesia. Yogyakarta: Kanisius.

Heryati, Abdul N. N., & Abbas, A. (2022). Pendampingan Masyarakat Jawa Tondano (Jaton) Desa Reksonegoro Dalam Identifikasi Keaslian Rumah Jaton Sebagai Benda Cagar Budaya. Jurnal Abdimas Terapan ,1(2), 47–50. https://doi.org/10.56190/jat.v1i2.11

Heryati & Abdul, N. N. (2014). Kearifan Lokal Pada Arsitektur Vernakular Gorontalo: Tinjauan Pada Aspek Budaya dan Nilai-nilai Islam. El-HARAKAH, 16(2), 151-171. https://doi.org/10.18860/el.v16i2.2774

Koentjaraningrat. (1990). Pengantar ilmu antropologi. Rineka Cipta, Jakarta.

Lihawa, H. R., Suwarno, N., & Nuryanti, W. (2006). Tipologi Asitektur Rumah Tinggal Studi Kasus Masyarakat Jawa Tondano (Jaton) Di Desa Reksonegoro Kabupaten Gorontalo. Jutap UGM, 1–15.

Luthfiah. (2010). Perubahan Bentuk dan Fungsi Hunian pada Rumah Susun Pasca Penghunian. Journal Ruang, 2(September), 34–44.

Muhadjir, N. (1996). Metodologi penelitian kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Rapoport, A. (1977). Human Aspects of Urban Form. Pergamon Press.

Arifin, R. (2010). Perubahan Identitas Rumah Tradisional Kaili di Kota Palu. Ruang, 2(1).

Soukotta, D., Waani, J. O., Rogi, O. H. A., Pendahuluan, I., & Tondano, K. J. (2014). Klasifikasi Ruang Teritori Publik Pada Rumah-Rumah Di Kampung Jawa Tondano Studi Kasus di Lingkungan III. Media Matrasain, 11(2), 61–67.

Vidler, A. (1998). Oppositions Reader: Selected Readings From a Journal For Ideas and Criticism in Architecture, 1973-1984. Princeton Architectural Press, 701.

Wibowo, D. H., & Khamdevi, M. (2017). Karakteristik Arsitektur Desa Mekarwangi, Cisauk. NALARs, 16(2), 155. https://doi.org/10.24853/nalars.16.2.155-160

Downloads

Submitted

2024-02-20

Accepted

2025-01-17

Published

2025-01-18

Issue

Section

Articles