Urban Acupuncture Strategy on Implementation of Transit Oriented Development (TOD) Concept on The Yogyakarta-Surakarta Commuter Line
DOI:
https://doi.org/10.23917/sinektika.vi.4163Keywords:
Urban Acupuncture, Transit Oriented Development, Commuter LineAbstract
Dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat baik pada aspek sosial, budaya, ekonomi dan lain sebagainya tak jarang menuntut untuk berpindah kota yang didukung dengan ketersediaan moda transportasi publik. Hal tersebut terjadi pada kota-kota yang berperan sebagai Daerah Pusat atau Kawasan Pusat Bisnis (KPB) yang menghubungkan diantaranya Daerah Penglaju. Yogyakarta-Surakarta saat ini dengan adanya Commuter Line (Kereta Api Listrik) menambah pergerakan masyarakat untuk berwisata, bekerja dan aktivitas antar kota lainnya pada stasiun-stasiun kecil di antara jalur tersebut. Dengan bertambahnya stasiun pemberangkatan dan pemberhentian, semakin banyak masyarakat yang terbantu dengan mudah untuk pulang pergi. Melihat fenomena tersebut, perlu dilakukan penelitian mengenai identifikasi konsep Transit Oriented Development (TOD) yang terdapat pada setiap stasiun pemberhentian jalur KRL Yogyakarta-Surakarta. Melalui metode analisis kualitatif terhadap jenis, karakteristik dan kriteria konsep TOD pada masing-masing Stasiun KRL Yogyakarta-Surakarta yang kemudian dirumuskan karakteristik permasalahan berdasarkan prinsip Urban Acupuncture. Sehingga dapat ditemukan bahwa beberapa stasiun belum berhasil dan optimal dalam mengimplementasikan konsep TOD, seperti dalam merespon transportasi lanjutan, daya dukung infrastruktur bagi pejalan kaki, nilai ekologis yang belum optimal, dan belum mendukung variasi aktifitas sosial yang terjadi disekitarnya. Adapun melalui prinsip Urban Acupuncture dapat menjadi pertimbangan terkait pengembangan dan arahan desain dalam pemanfaatan ruang, perkembangan fungsi ruang, pemenuhan jalur pedestrian, konservasi dan pengembangan nilai ekologsi kawasan TOD, kebutuhan penyediaan ruang publik masyarakat, dan pemanfaatan kawasan serta ruang melalui prinsip infill redevelopment.
Downloads
References
Al-Hinkawi, W. S., & Al-Saadi, S. M. (2020). Urban Acupuncture, a Strategy for Development: Case Study of Al-Rusafa, Baghdad. IOP Conference Series: Materials Science and Engineering, 881(1). https://doi.org/10.1088/1757-899X/881/1/012002
Asriana, N., & Donny Koerniawan, M. (2020). TOD Model through Low Carbon City Concept in Urban Design (case study: Palembang, Indonesia). IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 532(1).
Casagrande, M. (2014). Paracity: Urban Acupuncture. Proceedings of the Public Spaces Bratislava, 20.
Dhini, D. R. F., & Wonorahardjo, S. (2020). A Review of Urban Visual Environment in Transit-Oriented Development (TOD): Visual Comfort and Disturbance. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 532(1). https://doi.org/10.1088/1755-1315/532/1/012008
Friedman, A. (2020). Urban Design for Transit-Oriented Development. Fundamentals of Sustainable Urban Design, 155–162.
Hafiz, M., Purba, A., & Widyawati, R. (2023). Analisis Kesesuaian Karakteristik Kawasan Tod Terhadap Kriteria Transit Oriented Development (TOD)(Studi Kasus: Stasiun Rawa Buntu). Seminar Nasional Insinyur Profesional (SNIP), 3(2).
Margono, R. B., & Zuraida, S. (2019). Public space as an urban acupuncture: Learning from Bandung, Indonesia. Journal of Applied Science (Japps), 1(1), 22–33.
Nassar, U. A. E. (2021). Urban acupuncture in large cities: filtering framework to select sensitive urban spots in riyadh for effective urban renewal. Journal of Contemporary Urban Affairs, 5(1), 1–18.
Prakash, S., & Jose, J. P. A. (2023). Investigating the Implications of Transit-Oriented Land Use Development for a Potential Node in an Urban Metro for Sustainability. Nature Environment and Pollution Technology, 22(2), 721–730. https://doi.org/10.46488/NEPT.2023.v22i02.015
Priadmaja, A. P., Anisa, & Prayogi, L. (2017). Penerapan Konsep Transit Oriented Development (Tod) Pada Penataan Kawasan Di Kota Tangerang. Jurnal Arsitektur PURWARUPA, 1(2), 53–60.
Rafi’i, A., & Prayogi, L. (2019). Pendekatan Konsep TOD pada Penataan Massa di Kawasan Dukuh Atas. Jurnal Arsitektur PURWARUPA, 3(2), 163–168.
Renne, J. (2023). Urban interventions: formulating a strategy for walkable and transit-oriented development. Handbook on Transport and Land Use, 250–262. https://doi.org/https://doi.org/10.4337/9781800370258.00021
Rifai, A. I., Handayani, S., Isradi, M., & Nasrun, N. (2023). Pendekatan Transit Oriented Development dalam Memoderenisasi Transportasi Publik di Tiga Kota Penyangga Utama Jakarta. Rekayasa Sipil, 12(1), 1–11. https://doi.org/10.22441/jrs.2023.v12.i1.01
Samudra, A. G., & Tjung, L. J. (2022). Studi Sistem Transportasi Di Kawasan Stasiun Bekasi Dengan Konsep Transit Oriented Development (TOD). Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur (Stupa), 4(2), 2911–2926.
Setiawan, A., & Ikaputra. (2020). Tipologi pengembangan kawasan berbasis transit di kawasan Stasiun Maguwo, Yogyakarta. ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, 5(2), 255–264. https://doi.org/https://doi.org/10.30822/arteks.v5i2.402
Sudjana, F. J., & Teh, S. W. (2021). Pendekatan Konsep Tod Dalam Desain Fasilitas Pusat Transportasi Publik Dan Ruang Komunal Di Rawa Buaya. Jurnal Sains Teknologi Urban Perancangan Arsitektur (Stupa), 3(2), 2269–2280. https://doi.org/10.24912/stupa.v3i2.12474
Downloads
Submitted
Accepted
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Sinektika: Jurnal Arsitektur

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.








