Asimilasi dan Akulturasi Arsitektur pada Komunitas Muslim Bali Studi Kasus: Desa Pegayaman dan Desa Kampung Gelgel
DOI:
https://doi.org/10.23917/sinektika.v21i1.3147Keywords:
Asimilasi, Akulturasi, Labirin, Menyama Braya, Slam, HinduAbstract
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kehadiran Komunitas Muslim di Desa Pegayaman dan Desa Kampung Gelgel Provinsi Bali sejak abad ke-14 yang secara langsung berbaur serta mendapat pengaruh dari budaya Hindu. Dari sinilah terjadi akulturasi dan asimilasi yang menjadi fokus penelitian sebagai bagian dari budaya ber-arsitektur masyarakat kedua desa tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap fungsi, estetika, dan makna yang terlihat pada akulturasi dan asimilasi, baik pada bangunan ibadah, rumah, maupun fasilitas lainnya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan akulturatif, sedangkan proses penelitian dilakukan dengan cara pengukuran objektif berdasarkan observasi artefak arsitektur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa akulturasi Islam dan Hindu terlihat pada arsitektur di Desa Pegayaman dan Desa Kampung Gelgel berupa: (1) Mahkota atau mudra sebagai hiasan pada puncak atap yang mempunyai makna kekuasaan serta kewibawaan; (2) Bebaturan atau sendi bermakna sebagai landasan hidup dan kehidupan manusia; (3) Pepatran atau simbar memiliki makna keagungan dan kehormatan. Asimilasi terlihat pada pola permukiman kedua desa: (1) Desa Pegayaman menggunakan ngerebong; (2) Desa Kampung Gelgel menggunakan maputer-puter. Kedua pola ini memiliki ciri khas berupa banyaknya persimpangan atau pertemuan pada setiap ujung jalannya (jalan yang betemu dengan gang). Berdasarkan hal itulah, maka kedua pola itu disebut pola ‘labirin’. Pola ini merupakan pengembangan dari bentuk ‘pempatan agung’ yang ada pada konsep Arsitektur Tradisional Bali. Akulturasi dan asimilasi di Desa Pegayaman dan Desa Kampung Gelgel dipengaruhi oleh konsep menyama braya, nyama slam, serta nyama hindu.
Downloads
References
Agustian, E. (2022): Karakteristik Permukiman Muslim di Bali (Kasus: Fenomena Permukiman Desa Pegayaman, Kabupaten Buleleng). Plano Madani: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 11, 1-17.
Amalia, F. (2023): Ngaminang: Adaptasi Budaya Makan Megibung Bali Pada Masyarakat Islam di Desa Kampung Gelgel, Kabupaten Klungkung. VIDYA WERTTA: Media Komunikasi Universitas Hindu Indonesia, 6, 1-12.
Arjana, B. M. (2018): Jejak Perkembangan Arsitektur di Bali Jurnal Anala, 6, 38-52.
Arselan, A. S. (2018): Kontestasi Identitas Budaya Islam di Bali Pasca Reformasi. Tesis. UIN Sunan Kalijaga. Yogyakarta.
Astawa, I. B. M. (2022): Orientasi Ruang Tradisional Bali dalam Perspektif Geogafi. Tersedia di laman: https://cdn.undiksha.ac.id/wp-content/uploads/2023/01/18062617/7-Orasi-Ilmiah-Prof.-Dr.-Ida-Bagus-Made-Astawa.pdf. In: (Unud), U. U. (ed.). Denpasar, Bali.
Bachtiar, Y., Wirawan, A. a. B. dan Mahyuni, I. a. P. (2022): Eksistensi Komunitas Muslim dan Hindu di Bali. Jurnal Pariwisata PaRAMA: Panorama, Recreation, Accomodation, Merchandise, Accessbility, 3, 57-65.
Budarsa, G. (2015): Karakteristik Budaya Komunitas Islam Pegayaman Buleleng Bali. Bali, Program Studi Antropologi Sastra dan Budaya Universitas Udayana, tt.
Diana, N. (2016): Islam masuk ke Bali dan Dampaknya terhadap Perkembangan Islam di Bali Jurnal Tamaddun, 1.
Fajrusalam, H., Wulandari, A., Pratama, G. A., Melia, N. dan Robin, S. J. (2023): Analisis Tradisi Umat Muslim Hasil Akulturasi dengan Budaya Hindu di Bali Indonesia. Jurnal Pendidikan Tambusai, 7, 4613-4621.
Hartono, S. dan Handinoto, H. (2007): Pengaruh Pertukangan Cina Pada Bangunan Mesjid Kuno di Jawa Abad 15-16. DIMENSI (Journal of Architecture and Built Environment), 35, 23-40.
Kartini, I. (2017): Dinamika Kehidupan Minoritas Muslim di Bali. Masyarakat Indonesia, 37, 115-145.
Prasetya, L. E. (2012): Akulturasi Budaya Pada Masyarakat Muslim Desa Pegayaman Buleleng Bali. Jurnal Arsitektur, 2.
Prasetyoadi, D. W. (2019): gelgel-komunitas-masyarakat-muslim-pertama-di-bali September 2, 2019. Tersedia di: https://www.aswajadewata.com/ /. Available from: https://www.aswajadewata.com/ /.
Rodhiyana, M. A. (2022): Strategi Internalisasi Nilai-Nilai Islami pada Peserta Didik. Tahdzib al-akhlaq, 5, 96-106.
Rupini, A. a. D., Dewi, N. K. A. dan Sueca, N. P. (2017): Implikasi alih fungsi lahan pertanian pada perkembangan spasial daerah pinggiran kota (studi kasus: Desa Batubulan, Gianyar). Undagi: Jurnal Ilmiah Jurusan Arsitektur Universitas Warmadewa, 5, 9-18.
Saihu, S. dan Mailana, A. (2019): Teori pendidikan behavioristik pembentukan karakter masyarakat muslim dalam tradisi Ngejot di Bali. Ta'dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 8, 163-176.
Sipahelut, A. dan Sumadi, P. (1991): Dasar-Dasar Desain. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Suarnaya, I. P. (2021): Model Moderasi Beragama Berbasis Kearifan Lokal Di Desa Pegayaman Kabupaten Buleleng. Jurnal Widya Sastra Pendidikan Agama Hindu, 4, 45-59.
Suwindia, I. G. (2012): Relasi Islam dan Hindu Perspektif Masyarakat Bali. Al-Ulum, 12, 53-76.
Tresna, Y. R. (2022): Benarkah Islam Tidak Mengatur Urusan Dunia? (Mengkaji Hadis Penyerbukan Kurma). Tersedia di: https://suaramubalighah.com/2022/03/24. Available from: https://suaramubalighah.com/2022/03/24.
Zeisel, J. (1981): Inquiry by Design: Tools for Environment-Behaviour Research, California, Cambridge University Press, California.
Downloads
Submitted
Accepted
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Sinektika: Jurnal Arsitektur
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.