Penentuan Jalur Mitigasi di Kawasan Jeron Beteng Yogyakarta dengan Metode Mental Mapping
DOI:
https://doi.org/10.23917/sinektika.v21i1.2709Keywords:
Mental Mapping, Jalur Evakuasi, Mitigasi Bencana, Jeron BetengAbstract
Jeron Beteng merupakan bagian dari wilayah Kraton Yogyakarta yang berada di bagian dalam batas benteng Baluwerti yang berfungsi sebagai area permukiman dengan kepadatan penduduk mencapai 150 jiwa/ha. Pada saat terjadi bencana, kepadatan penduduk ini mengandung potensi korban jiwa yang cukup tinggi. Hal ini menjadi permasalahan utama dalam penanganan mitigasi bencana, terutama dalam proses evakuasi. Sementara itu, mitigasi kebencanaan yang paling ideal terjadi apabila penghuni/korban secara intuitif bergerak ke arah area titik kumpul yang aman. Untuk menentukan titik kumpul yang aman ini perlu kajian identifikasi kawasan dari sudut pandang penggunanya. Di kawasan Jeron Beteng, pengguna dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu penghuni yang sudah cukup mengenal Kawasan, pengunjung temporer rutin yang sudah terbiasa dengan kawasan tersebut dan wisatawan yang masih asing terhadap kawasan Jeron Beteng. Mental mapping merupakan sebuah metode identifikasi elemen ruang kota yang digagas oleh Kevin Lynch untuk mengenali, mendeskripsikan, dan memetakan pengalaman ruang sebuah kawasan. Metode mental mapping ini digunakan untuk mengidentifikasi 5 elemen kawasan Jeron Beteng yang kemudian diterjemahkan menjadi rencana mitigasi bencana menurut persepsi penggunanya, sehingga dihasilkan jalur evakuasi dan titik kumpul yang mudah dikenali, dijangkau, dan digunakan oleh penggunanya.
Downloads
References
Brennan-Horley, C. (2010). Mental Mapping the creative city. Journal of Maps, 6(1), 250–259. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.4113/jom.2010.1082
Cahyandari, G. O. I., Worosuprojo, S., & Mardiatno, D. (2022). Resilience to Urban Risk and Disaster Risk in the Community of Jeron Beteng, Kraton Yogyakarta. Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series, 5(4), 231. https://doi.org/10.20961/shes.v5i4.69060
Carmona, M., Heath, T., Oc, T., & Tiesdell, S. (2003). The Dimensions of Urban Design. Retrieved from http://www.elsevier.com
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2014). Research Design Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (Fifth edit). los Angeles: SAGE Publications Sage CA: Los Angeles, CA.
Kum, T. L., & Ujang, N. (2012). The Application Of Mental Mapping Technique In Identifying The Legible Elements Within Historical District Of Kuala Lumpur City Centre Tan Lai Kum and Norsidah Ujang. Alam Cipta, 5(June), 55–62.
Lynch, K. (1960). The Image of The City. Cambridge: MA: MIT Press.
Marlina, E., & Ronald, A. (2011). Ekspresi Budaya Membangun pada Masyarakat Jeron beteng, Kecamatan Kraton, Yogyakarta. Humaniora, 23(2), 150–165.
Putri, D. L., & Kurniawan, R. F. (2022). Hari ini dalam Sejarah: Mengenag 16 Tahun Gempa Yogyakarta 27 Mei 2006. Kompas.Com. Retrieved from https://www.kompas.com/tren/read/2022/05/27/073358965/hari-ini-dalam-sejarah-mengenang-16-tahun-gempa-yogyakarta-27-mei-2006?page=all
Rakhman, A. N., & Kuswardani, I. (2012). Studi Kasus Gempa Bumi yogyakarta 2006: Pemberdayaan Kearifan Lokal sebagai Modal Masyarakat Tangguh Menghadapi Bencana. Prosiding Seminar Nasional APlikasi Sains & Teknologi (SNAST), 3, 185–193.
Rully, D., & Florian, K. (2013). Ethinking of Lynch’s: A Study of Young People’s Perception of Surabaya City. DIMENSI (Jurnal Teknik Arsitektur), 40(1), 27–32. https://doi.org/https://doi.org/10.9744/dimensi.40.1.27-32
Sabani, W., Juhadi, & Trihatmoko, E. (2021). Participatory Mapping of Tsunami Evacuation Routes (Case Study of Karangbenda Village Cilacap Regency). IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 884(1). IOP Publishing Ltd. https://doi.org/10.1088/1755-1315/884/1/012033
Seprianto, T., Wijayanti, & Purwanto, E. (2022). Elemen-Elemen Pembentuk Citra Kota Martapura Kabupaten OKU Timur Berdasarkan Peta Mental Pengamat Elements Forming the Image of Martapura City of East OKU Regency Based on The Observer ’ s Mental Map. Jurnal Arsitektura, 20(April), 169–180.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian kuantitatif Kualitatif dan R&D (10th ed.). Bandung: Alfabeta.
Surjomihardjo, A. (2000). Kota Yogyakarta 1880-1930: Sejarah Perkembangan Sosial. Yogyakarta: Yayasan Unruk Indonesia.
Tsai, M.-T., & Chang, H.-W. (2023). Contribution of Accesibility to Urban Resilience and Evacuation Planning Using Spatial An. International Journal of Environmental Research and Public Health, 2–17.
Widyaningsih, E. (2020). Perencanaan Pengembangan Kawasan Wisata Banyuurip. Sustainable, Planning and Culture (SPACE) : Jurnal Perencanaan Wilayah Dan Kota, 2(1), 12–19.
Downloads
Submitted
Accepted
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Sinektika: Jurnal Arsitektur
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.