Identifikasi Peran Tipologi Bangunan pada Museum Cakraningrat di Kabupaten Bangkalan
DOI:
https://doi.org/10.23917/sinektika.v21i1.2642Keywords:
Kabupaten Bangkalan, Museum Cakraningrat, Tipologi Fungsi, Tipologi Geometri, Tipologi LanggamAbstract
Bangkalan merupakan salah satu kabupaten di Madura yang terkenal dengan budaya dan sejarahnya. Museum Cakraningrat merupakan situs bersejarah di Kabupaten Bangkalan sebagai wadah dalam melestarikan dan memamerkan warisan budaya dan sejarah lokal. Pemerintah Kabupaten Bangkalan menggadang-gadang dapat memfasilitasi peninggalan sejarah namun hingga saat ini, Museum Cakraningrat tidak terawat dan tidak terorganisir dengan baik. Tipologi bangunan mengacu pada desain dan tata letak fisik bangunan. Peran tipologi bangunan pada Museum Cakraningrat sebagai dasar pemenuhan kebutuhan koleksi dan pengunjung museum. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi tipologi bangunan Museum Cakraningrat terkait tipologi geometri, tipologi langgam, dan tipologi fungsi bangunan. Analisa tipologi bangunan bermanfaat sebagai pemasukan dalam desain bangunan peninggalan sejarah. Metode penelitian adalah deskriptif kualitatif secara interpretatif yang memaknai perilaku secara detail dan faktual yang melekat dengan melakukan pengamatan aktivitas, fungsi, dan bentuk bangunan. Temuan menunjukkan bahwa gaya Arsitektur yang diterapkan pada Museum Cakraningrat, yaitu konsep Tradisional pada penataan alur ruang pengunjung secara langsung dan bentuk rancangan tipologi fasad menerapkan Arsitektur Joglo Limasan sebagai ciri khas rumah adat Jawa Tengah.
Downloads
References
Ahmad, T, A. (2010). Strategi Pemanfaatan Museum sebagai Media Pembelajaran pada Materi Zaman Sejarah. Paramita, 20(01), 105-115.
Asmara, D. (2019). Peran museum dalam pembelajaran sejarah. Jurnal Pendidikan Sejarah dan Riset Sosial Humaniora, 2(1), 1020. https://doi.org/10.31539/kaganga.v2i1.707.
Basri, A. (2018). Museum Cakraningrat Bangkalan Sepi Pengunjung. Sumber Google, https://radarmadura.jawapos.com/bangkalan/74892534/museum-cakraningrat-bangkalan-sepi-pengunjung. Diakses tanggal 12 Juni 2023.
Bodgan, R., C., & Biklen, S., K. (1982). Qualitative Research for Education, An Introduction to Theories and Method. Pearson.
Ching, Francis D.K. (2000). Arsitektur: Bentuk, Ruang dan Tatanan. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Creswell, J. W. (2015). Research Design Qualitative Approaches. USA: SAGE Publications,Inc.
Ema. (2023). Bentuk Atap Rumah Joglo. Sumber Google, https://id.quora.com/Apakah-ada-yang-tahu-denah-rumah-joglo. Diakses tanggal 16 Juni 2023.
Harisah, A., & Masiming, Z. (2008). Persepsi manusia terhadap tanda, simbol dan spasial. SMARTek, 6(1).
Hematang, Y. I. P., & Sarina, S. (2017). Tipologi Bangunan Bersejarah Rumah Lepro Merauke. MUSTEK ANIM HA, 6(3). https://doi.org/10.35724/mustek.v6i3.709.
Istiawan, S. (2006). Ruang artistik dengan pencahayaan. Niaga Swadaya.
Lippsmeier, G. (1980). Bangunan Tropis (Edisi ke-2). Jakarta: Erlangga.
Marcella, J. (2004). Arsitektur & perilaku manusia. Grasindo.
Moneo, R. (1978). Oppositions Summer; On Typology, The MIT Press, Cambridge.
Rachmawati, M. (2010). Humanisme (Kembali) dalam Arsitektur. NALARs, 9(2).
Ramadanta, Asyra. (2010). Kajian Tipologi dalam Pembentukan Karakter Visual dan Struktur Kawasan. Studi Kasus: Kawasan Ijen, Malang. Jurnal SMARTek, 8 (2): 130-142.
Surasetja, R. I. (2007). Fungsi, ruang, bentuk dan ekspresi dalam arsitektur. FTKP-UPI. Hand-out Mata Kuliah Pengantar Arsitektur.
Sutaarga, Amir, Moh. (1962). Persoalan Museum di indonesia. Djawatan Kebudajaan, Departemen P.D. dan K: Indonesia. 84.
Sutaarga, Amir, Moh., (1998). Pedoman Penyelenggaraan dan Pengelolaan Museum. Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman.
Wulandari, A. A. A. (2014). Dasar-Dasar Perencanaan Interior Museum. Humaniora, 246. https://doi.org/10.21512/humaniora.v5i1.3016.
Downloads
Submitted
Accepted
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Sinektika: Jurnal Arsitektur
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.