Komunikasi Sosial di Kalangan Pondok Pesantren Muhammadiyah pada Era Disrupsi
DOI:
https://doi.org/10.23917/komuniti.v17i2.10905Keywords:
Komunikasi Sosial; Interaksionisme Simbolik; Muhammadiyah Boarding School Ki Bagus Hadikusumo; Era Disrupsi, Social Communication: Simbolic Interactionism; Muhammadiyah Boarding School Ki Bagus Hadikusumo; Disruption EraAbstract
Di era disrupsi, komunikasi sosial sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan sosial individu yang tidak dapat diperoleh melalui teknologi komunikasi seperti pembentukan konsep diri, pemenuhan eksistensi diri, menjalin hubungan dan mendapatkan kebahagiaan. Komunikasi sosial penting dilakukan di lingkungan pondok pesantren karena sebagai lembaga yang menekankan pada pendidikan karakter. Penelitian ini dilakukan di pondok pesantren yaitu Muhammadiyah Boarding School (MBS) Ki Bagus Hadikusumo, sebagai salah satu model pendidikan di Muhammadiyah. Fokus permasalahan penelitian ini adalah bagaimana proses komunikasi sosial di kalangan MBS Ki Bagus Hadikusumo? Teori yang digunakan adalah Interaksionisme Simbolik dari George Herbert Mead yang memfokuskan pada konsep mind, Self, dan Society. Pendekatan penelitiannya adalah kualitatif dengan metode studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses komunikasi sosial di MBS Ki Bagus Hadikusumo terjadi secara interaktif dan transaksional yang melibatkan dewan mudir, ustadz/ustadzah, ibu/bapak asrama, mudabbir (guru pendamping), santri, dan wali santri. Melalui proses komunikasi sosial secara interaktif dapat membentuk konsep diri, aktualisasi diri, terjalin hubungan dan tercapainya kebahagiaan para santri. Hasil penelitian ini dapat mengembangkan teori Interaksionisme Simbolik melalui penerapannya pada konteks komunikasi sosial di pondok pesantren.
In the disruption era, social communication is needed to accomplish the social needs of individuals that cannot be obtained through communication technology. Social communication is important to be carried out in the Islamic boarding school environment because it is an institution that emphasizes character education. This research was conducted at the Muhammadiyah Boarding School (MBS) Ki Bagus Hadikusumo, as one of the educational models in Muhammadiyah. The focus of this research problem is how is the process of social communication among MBS Ki Bagus Hadikusumo? The theory used is the Symbolic Interactionism by George Herbert Mead who focuses on the concepts of mind, Self, and Society. The research approach is qualitative with a case study method. The results of the study show that the social communication process at MBS Ki Bagus Hadikusumo occurs in an interactive and transactional manner involving the directors (mudir) council, teachers (ustadz/ustadzah), dormitory mothers/fathers, mudabbir (accompanying teachers), students, and guardians of students. Through the social communication process, it can form self-concept, self-actualization, relationships and the achievement of happiness for students. This research can develop the theory of Symbolic Interactionism through its application in the context of social communication in Islamic boarding schools.
Downloads
References
Adler, P. A., & Adler, P. (2009). Teknik-teknik Observasi. In N. K. Denzin & Y. S. Lincoln (Eds.), Handbook of Qualitative Research (Dariyatno, Badrus Samsul Fata, Abi, John Rinaldi) (1st ed., pp. 501–522). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Alam, D. R. M., Firdaus, R., & Jaenudi. (2023). Urgensi Pendidikan Karakter Islami di Era Disrupsi. Al-Madrasah: Jurnal Ilmiah Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 7(3), 1131–1146. https://doi.org/10.35931/am.v7i2.2344
Berger, A. A. (2011). Media and Communication Research Methods an Introduction to Qualitative and Quantitative Approach (2nd ed.). Singapore: Sage.
Brennen, J. S., & Kreiss, D. (2016). Digitalization. In The International Encyclopedia of Communication Theory and Philosophy (pp. 1–11). Wiley. https://doi.org/10.1002/9781118766804.wbiect111
Cholil, F. A. (2019). Pengaruh Globalisasi dan Era Disrupsi terhadap Pendidikan dan Nilai-Nilai Keislaman. Sukma: Jurnal Pendidikan, 3(1), 117–136. https://doi.org/10.32533/03106.2019
Christensen, M. C., McDonald, R., Altman, E. J., & Palmer, J. E. (2018). Disruptive Innovation: An Intellectual History and Directions for Future Research. Journal of Management Studies, 55(7), 1043–1078. https://doi.org/10.1111/joms.12349
Dani, J. A., & Mediantara, Y. (2020). Covid-19 dan Perubahan Komunikasi Sosial. Persepsi: Communication Journal, 3(1), 94–102. https://doi.org/10.30596/persepsi.v3i1.4510
Eriyanto. (2019). Metode Penelitian Komunikasi (3rd ed.). Jakarta: Universitas Terbuka.
Griffin, E. M. (1997). A First Look at Communication Theory (3th ed.). New York: McGraw Hill.
Hastasari, C., Setiawan, B., & Aw, S. (2022). Students’ communication patterns of islamic boarding schools: the case of Students in Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Heliyon, 8(1), 1–7. https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e08824
Huberman, M., & Miles, M. B. (2009). Manajemen Data dan Metode Analisis. In N. K. Denzin & Y. S. Lincoln (Eds.), Handbook of Qualitative Research (Dariyatno, Badrus Samsul Fata, Abi, John Rinaldi) (1st ed., pp. 591–609). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Juditha, C. (2018). Interaksi Simbolik dalam Komunitas Virtual Anti-Hoaks untuk Mengurangi Penyebaran Hoaks. Jurnal PIKOM (Penelitian Komunikasi Dan Pembangunan), 19(1), 17. https://doi.org/10.31346/jpikom.v19i1.1401
Junaidi, R. D., Arif, E., & Sarmiati. (2022). Komunikasi keluarga dalam menghadapi disrupsi teknologi pada generasi digitasl native (Studi kasus 3 keluarga tokoh agama islam di Kota Solok). Jurnal Pendidikan Dan Konseling, 4(4), 5537–5543. https://core.ac.uk/download/pdf/322599509.pdf
Kanter, R. M., & Blumer, H. (1971). Symbolic Interactionism: Perspective and Method. American Sociological Review, 36(2), 333. https://doi.org/10.2307/2094060
Kurniawan, D., Maksum, M. N. R., & Mustofa, T. A. (2023). Transformation of Educational Intitutional in the Muhmmadiyah Organization. International Summit on Science Technology and Humanity, 399–407. https://proceedings.ums.ac.id/index.php/iseth/article/view/3844
Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2009). Encyclopedia of Communication Theory. London: Sage Publication.
Mead, G. H. (1936). Mind, Self and Society from the Standpoint of a Social Behaviorist. The Modern Schoolman, 13(2), 1–437. https://doi.org/10.5840/schoolman19361328
Mudjiono, Y. (2012). Komunikasi sosial. Jurnal Ilmu Komunikasi, 2(1), 99–112. http://repository.uinsa.ac.id/id/eprint/218/
Mulyana, D. (2017). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (21st ed.). Bandung: Rosdakarya.
Munir, M. M., Suradika, A., Bahri, S., & Jakarta, U. M. (2023). Implementation of Maq Āṣ Id Al-Syar Ī ’ Ah Concept in Human Resource Management At Muhammadiyah. 3(9), 1742–1753.
Nurdin, A., & Labib, M. (2021). Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi Komunikasi Sosial Generasi Milenial di Era Industri 4.0. Jurnal Ilmu Komunikasi , 5(2), 231–248. https://doi.org/10.15575/cjik.14912
Nurhadi, Z. F. (2017). Model Komunikasi Sosial Remaja melalui Media Twitter. Jurnal ASPIKOM, 3(3), 539. https://doi.org/10.24329/aspikom.v3i3.154
Pamungkas, B. A., & Palupi, P. (2021). Kekuasaan Antarpribadi Pengasuh kepada Santri Baru (Studi di Pondok Modern Sumber Daya At-Taqwa, Nganjuk, Jawa Timur). Komuniti : Jurnal Komunikasi Dan Teknologi Informasi, 13(1), 16–36. https://doi.org/10.23917/komuniti.v13i1.13330
Pramitha, D. (2020). Revitalisasi Kepemimpinan Kolektif-Kolegial dalam Membangun Efektifitas Komunikasi Organisasi Pesantren (Studi Interaksionisme Simbolik di Pondok Pesantren Jombang). Journal EVALUASI, 4(1), 45. https://doi.org/10.32478/evaluasi.v4i1.355
Rojiati, U. (2019). Manajemen Komunikasi Sosial Penganut Agama Baha’i di Kota Bandung. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 3(1), 1–16. https://doi.org/10.15575/cjik.v3i1.5033
Romadlan, S. (2015). Implikasi Sosial Adopsi Teknologi Komunikasi (Internet) di Pondok Pesantren. In I. P. Hadi (Ed.), Information and Communication Technology, dan Literasi Media Digital (1st ed., pp. 73–94). Jakarta: ASPIKOM.
Ruben, B. D., Stewart, L. P., & Householder, B. J. (2014). Communication and Human Behavior (5th ed.). IA: Kendall Hunt Publishing Company.
Saputra, D. W. (2023). Strategies to Improve the Quality of Graduates of Private Islamic Secondary Education Institutions at Muhammadiyah Boarding School (MBS) Ki Bagus Hadikusomo. Proceeding of The Postgraduate School Universitas Muhammadiyah Jakarta, 1(4), 113. https://doi.org/10.24853/pi.1.0.2023.113-134
Stake, R. E. (2009). Studi Kasus. In N. K. Denzin & Y. S. Lincoln (Eds.), Handbook of Qualitative Research (Dariyatno, Badrus Samsul Fata, Abi, John Rinaldi) (1st ed., pp. 299–313). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Syafe’i, I. (2017). Pondok Pesantren: Lembaga Pendidikan Pembentukan Karakter. Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 61. https://doi.org/10.24042/atjpi.v8i1.2097
Syahputra, A., Junaidi, Sukmawati, E., Deprizon, & Syafitri, R. (2023). Dampak Buruk Era Teknologi Informasi dan Komunikasi pada Remaja Usia Sekolah (dalam Perspektif Pendidikan Islam). Journal of Education Research, 4(3), 1265–1271. https://jer.or.id/index.php/jer/article/view/402
Turmudi, H. (2020). Perspektif Interaksionisme Simbolik tentang Ijtihad siyasi sebagai akar komunikasi politik Organisasi Persatuan Islam. Communicatus: Jurnal Ilmu Komunikasi, 4(1), 105–130. https://doi.org/10.15575/cjik.v4i1.8791
Yin, R. K. (2009). Case Study Research Design and Methods. In Applied Social Research Methods Seiries (4th ed.).
Yohana, A., & Saifulloh, M. (2019). Interaksi Simbolik antara Atasan dan Bawahan di PT. Imse Marindo Utama Gas Engine Jakarta. WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi, 18(1), 122–130. https://doi.org/10.32509/wacana.v18i1.720
Downloads
Submitted
Accepted
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Said Romadlan, Muhammad Mukhlish Maududi, Dini Wahdiyati
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
