Factors Associated with Compliance in Iron Tablet Consumption among Adolescent Girls

Authors

  • Galuh Cahya Ayu Anggita Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Tanjung Anitasari Indah Kusumaningrum Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23917/jk.v18i3.11048

Keywords:

Anemia, compliance, iron tablet, perceived susceptibility

Abstract

Latar Belakang: Remaja putri merupakan kelompok yang rentan terhadap anemia, sementara tingkat kepatuhan dalam mengonsumsi tablet tambah darah masih rendah. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi tingkat kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi tablet tambah darah. Metode: Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan metode potong lintang (cross-sectional). Sampel sebanyak 147 remaja putri dari empat sekolah di wilayah kerja Puskesmas Kartasura dipilih menggunakan teknik proportional random sampling. Data dikumpulkan menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, kemudian dianalisis menggunakan uji regresi logistik. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor utama yang berhubungan dengan kepatuhan konsumsi tablet tambah darah adalah persepsi kerentanan (p-value = 0.009; OR = 2.594; 95% CI: 1.264–5.323). Hal ini berarti bahwa remaja putri dengan persepsi kerentanan yang tinggi memiliki peluang 2,594 kali lebih besar untuk patuh dalam mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) dibandingkan dengan remaja yang memiliki persepsi kerentanan rendah. Kesimpulan: Penelitian ini mengungkapkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara persepsi kerentanan dan persepsi hambatan dengan tingkat kepatuhan remaja putri dalam mengonsumsi suplemen zat besi.

 

Background: Adolescent girls are a group that is vulnerable to anemia, while the level of compliance with iron tablet consumption is still low. Therefore, the purpose of this research is to identify factors that influence the level of compliance of adolescent girls in consuming iron tablets. Method: This research uses an analytical observational design using a cross-sectional method. A sample of 147 adolescent girls from four schools in the working area of the Kartasura Community Health Center was selected using a proportional random sampling technique. Data were collected using a questionnaire that had been tested for validity and reliability and then analyzed using a logistic regression test. Results: The results of this research revealed that the main factor related to compliance in iron tablet consumption is perceived susceptibility (p-value = 0.009; OR = 2.594; 95% CI: 1.264–5.323). This means that adolescent girls with a high perception of susceptibility are 2.594 times more likely to comply with consuming iron tablets (IBT) than adolescents with a low perception of susceptibility. Conclusion: This study reveals a statistically significant relationship between perceived susceptibility and perceived barriers, as well as the degree of compliance among female adolescents who take iron supplements.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Tanjung Anitasari Indah Kusumaningrum, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Downloads

Submitted

2025-06-15

Accepted

2025-09-11

Published

2025-11-25

How to Cite

Anggita, G. C. A., & Kusumaningrum, T. A. I. (2025). Factors Associated with Compliance in Iron Tablet Consumption among Adolescent Girls. Jurnal Kesehatan, 18(3), 291–301. https://doi.org/10.23917/jk.v18i3.11048