Pencegahan Penyakit Leptospirosis Dengan Pengaplikasian Kaporit di Wilayah Puskesmas Ajibarang 1

Authors

  • Hari Rudijanto Indro Wardono Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
    Indonesia
  • Suparmin Suparmin Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
    Indonesia
  • Agus Subagiyo Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
    Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23917/warta.v25i3.1033

Keywords:

Leptospirosis, Chlorine diffuser, puskesmas, ajibarang 1

Abstract

Air merupakan kebutuhan dasar manusia dan makhluk hidup lainnya. Pemakaian air bersih yang tidak memenuhi standar kualitas, dapat menimbulkan gangguan kesehatan. Tahun 2019, di Kabupaten Banyumas ditemukan 150 penderita penyakit leptospirosis dan 4 penderita diantaranya meninggal dunia. Awal Januari tahun 2020, ditemukan 4 penderita kasus positif , antara lain di wilayah Kecamatan Sumpiuh 2 kasus, Kecamatan Ajibarang 1 kasus, dan Kecamatan Somagede 1 kasus penderita meninggal dunia. Upaya untuk mengurangi risiko tertular Leptospirosis adalah meniadakan bakteri Leptospira dengan desinfektan kaporit dalam bentuk chlorine diffuser. Di wilayah Puskesmas Ajibarang 1 Kabupaten Banyumas ada beberapa desa yang terindikasi terjangkit kasus penyakit Leptospirosis dengan sumber air bersih berupa sumur gali dan perpipaan. Tujuan pengabdian masyarakat adalah mencegah terjadinya penyakit berbasis lingkungan, dengan manfaat peningkatan desa siaga mandiri, kebijakan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi ke desa, keterjalinan antara dunia pendidikan dengan masyarakat desa dalam program preventif penyakit berbasis lingkungan. Tahapan pelaksanaan terdiri dari persiapan koordinasi dengan DKK Banyumas, Puskesmas Ajibarang 1, pihak Desa Ajibarang, dan Kecamatan Ajibarang, intervensi sosialisasi pelatihan chlorine diffuser pada kader kesehatan dan PKK, monitoring pelaksanaan pelatihan, evaluasi dengan cara kunjungan balik ke kader kesehatan, survey permasalahan kesehatan lingkungan. Hasil yang dicapai adalah melatih kader kesehatan dan PKK dalam pembuatan chlorine diffuser di RW atau RT di wilayah Puskesmas Ajibarang 1 yaitu desa Darmakradenan, Tipar Kidul, dan Ajibarang Wetan. Kesimpulan pengabdian masyarakat ini adalah pembagian chlorine diffuser ke kader kesehatan dan mewujudkan masyarakat yang peduli dan bersikap kritis akan pentingnya sumber air bersih yang saniter dan mencegah Water Borne Diseases.

References

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Vektor dan Reservoir Penyakit Salatiga. (2015). Pedoman Penggunaan Kaporit.

CDC. (2010). Outbreak of Leptospirosis after Flood, the Philippines, 2009. Centers for Diseases Control and Prevention, Atlanta.

Depkes Indonesia. (1984). Pedoman Bidang Studi Penyediaan Air Bersih APK-TS, Jakarta: Pusdiklatpeg

Dyah W. Rr., & Anggun, P. D. (2015), Kontaminasi Leptospira Patogenik pada Air Konsumsi di Pemukiman Kabupaten Demak, Banjar Negara.

Keenan J, G. Ervin, M. Aung, G. McGwinJr, dan P. Jolly. (2010). Risk Factors for Clinical Leptospirosis from Western Jamaica, Am, J, Trop, Med, Hyg,83(3), 2010, pp, 633–636.

KepMenkes RI No. 907/Menkes/SK/2003 tentang Syarat-Syarat Dan Pengawasan Kualitas Air Minum

Kompas.com. (2015). Cakupan Pelayanan Air Minum Masih Rendah, diakses Jumat, 16 Maret 2021 Pukul 17.00 WIB

Nusa Idaman Said. (1999). Pengantar Umum Perencanaan Fasilitas Pengolahan Air Minum, BPPT Jakarta.

Patmaawati, & Sukmawati. (2019). Chlorine Diffuser Sebagai Metode Menurunkan Total Coliform Wai Sauq Bantaran Sungai MAndar. Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Al Asyariah Mandar, 14.

Permatasari. (2018). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang Penyakit Leptospirosis Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap Warga di Desa Trucuk Kabupaten Klaten. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Permenkes R.I No 416/Menkes/Per/IX/1990 tentang Syarat-Syarat Dan Pengawasan Kualitas Air.

Purnama, S. G. (2016). Buku Ajar Penyakit Berbasis Lingkungan.

Puskesmas Ajibarang 1. (2019). Profil Puskesmas AJibarang Tahun 2019. Banyumas.

Puskesmas Pandak 1 Bantul. (2016). Manfaat Chlorine Diffuser Sebagai Desinfektan Air Sumur Gali. Retrieved from https://puskesmas.bantulkab.go.id/pandak1/2016/06/20/manfaat-chlorinediffuser-sebagai-desinfektan-air-sumur-gali/

Ramadhani, T & Yunianto, B. (2012). Reservoir dan Kasus Leptospirosis di Wilayah Kejadian Luar Biasa, Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 7 No. 4

Rampengan , N, H. (2016). Leptospirosis. Jurnal Biomedik (JBM), 8 (3), pp. 143-150.

Sholikhah, I., & Yulianto. (2018). Studi Kualitas Mikrobiologi Air Sumur Gali Sebelum dan Sesudah Menggunakan Chlorine Diffuser Di Desa Selabaya Kecamatan Kalimanah Kabupaten Purbalingga Tahun 2018. Keslingmas, 8.

Steel, Ew & Terence J. Mcghee. (1979) Water Supply And Sewerage, Tokyo: Mcgraw Hill Ltd.

Widiastuti, D., & Djati, A. P. (2015). Kontaminasi Leptospira Patogenik pada Air Konsumsi di Permukiman Kabupaten Demak. Balai Litbang P2B2 Banjarnegara, 8.

Widjajanti, W. (2019). Epidemiologi, diagnosis, dan pencegahan Leptospirosis. JHECDs, 7.

Downloads

Submitted

02-08-2022

Published

22-07-2022

How to Cite

Wardono, H. R. I., Suparmin, S., & Subagiyo, A. (2022). Pencegahan Penyakit Leptospirosis Dengan Pengaplikasian Kaporit di Wilayah Puskesmas Ajibarang 1. Warta LPM, 25(3), 379–387. https://doi.org/10.23917/warta.v25i3.1033