Identifikasi Pencahayan Alami untuk Mendukung Aktivitas Pengguna pada Vila Wukirsawit Di Jatiyoso

Authors

  • Arif Enggal Saputra Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik , Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Fadhilla Tri Nugrahaini Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik , Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23917/sinektika.vi.4549

Keywords:

Pencahayaan Alami, Intensitas Cahaya, Akitvitas, Vila Wukirsawit

Abstract

Salah satu aspek perancangan bangunan yang perlu dipertimbangkan adalah konsep konservasi energi pada sistem pencahayaan. Sistem pencahayaan alami yang optimal dapat memberikan kenyamanan visual dan mereduksi hingga 20% energi listrik akibat penggunaan cahaya buatan. Standar Intensitas Cahaya berdasarkan SNI 03-2396 2001 memiliki rentang antara 120-250 lux. Bukaan pada ruangan berpengaruh terhadap distribusi cahaya pada ruangan. Semakin besar dimensi bukaan maka distribusi cahaya semakin besar. Vila Wukirsawit terletak di Jatiyoso, Karanganyar dengan luas bangunan 253,8 m2 dan memiliki 8 ruang dengan bukaan yang variatif, pemilihan vila wukirsawit dikarenakan menurut penulis belum banyak penelitian pencahayaan alami pada dataran tinggi sehingga penelitian ini mampu memberikan inovasi baru untuk penelitian pencahayaan alami. Penelitian bertujuan untuk mengukur intensitas cahaya pada Vila Wukrisawit dan memberikan alternatif agar intensitas pencahayaan pada ruangan lebih optimal. Identifikasi dilakukan pada 8 titik ruang menggunakan Luxmeter yang berlangsung selama 3 hari.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7 dari 8 ruang dengan intensitas cahaya melampaui standar yang disebabkan oleh dimensi bukaan yang terlalu besar dan beberapa ruang berhadapan langsung dengan arah lintasan matahari sehingga terdistribusi cahaya berlebih.  Alternatif berupa pengurangan dimensi bukaan menunjukkan penurunan intensitas cahaya hingga 56% pada 3 ruang dan dilakukan relayout pada 4 ruang dengan intensitas cahaya berlebih. Agar terciptanya ruang dengan intensitas cahaya yang optimal, diperlukan alternatif lain berupa penambahan shading pada bagian atas bukaan hingga penggunaan material yang sesuai dengan kondisi pencahayaan ruangan.  

References

Amin, N. (2011). View Of Optimasi Sistem Pencahayaan Dengan Memanfaatkan Cahaya Alami (Studi Kasus Lab. Elektronika Dan Mikroprosessor Untad).

Avesta, R., Putri, A. D., Hanifah, R. A., Hidayat, N. A., & Dunggio, M. D. (2017). Strategi Desain Bukaan terhadap Pencahayaan Alami untuk Menunjang Konsep Bangunan Hemat Energi pada Rusunawa Jatinegara Barat. Jurnal Rekayasa Hijau, 1(2), 124–135. https://doi.org/10.26760/jrh.v1i2.1633

Karyono, T. H. (2001). Penelitian Kenyamanan Termis di Jakarta Sebagai Acuan Suhu Nyaman Manusia Indonesia. Journal of Architecture and Built Environment, 29 No.1. Retrieved from https://doi.org/10.9744/dimensi.29.1.%25p

Mumpuni, P. W., Widayat, R., Aryani, S. M., Studi, P., Interior, D., Negeri, U., & Maret, S. (n.d.). Perpustakaan Umum Kota Surabaya Pencahayaan Alami pada Ruang. 71–78.

Oktavia, T. (2010). Fisika Bangunan. Jurnal Mahasiwa Jurusan Arsitektur, 5, 4.

Pratiwi, N., & Djafar, A. G. (2021). Analysis of Lighting Performance in the Hall of the Faculty of Engineering , State University of Gorontalo by using the DIALux Evo 9 . 0 Simulation Analysis of Lighting Performance in the Hall of the Faculty of Engineering , State University of Gorontalo. 0–18. https://doi.org/10.1088/1755-1315/738/1/012032

Pusdatin ESDM. (2009). Indonesia Energy Outlook 2009 - Ringkasan Eksekutif. Retrieved from https://www.esdm.go.id/assets/media/content/content-ringkasan-eksekutif-indonesia-energy-outlook-2009-3t7iftx.pdf

Rahim, R., Jamala, N., Latif, S., & Hiromi, R. (2018). Analisis Distribusi Cahaya Alami pada Bangunan Gedung di Pesisir Pantai. (c), 42–47.

Salsabila Putri Prasetyo, Soni Pratomo, Rusydi Sakran, F. F. B. (2022). Pengaruh Ukuran Bukaan Jendela terhadap Pencahayaan Alami pada Perencanaan Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Ibu dan Anak di Kota Jambi. Jurnal Daur Lingkungan, Vol 5, No. Retrieved from http://daurling.unbari.ac.id/index.php/darling/article/view/99

Setyawati, D., Pramesthi, I., Junanto, M., Rahmat, S., Frascani, V., & Roesmanto, T. (2020). Pengaruh Cahaya Alami terhadap Kenyamanan Visual di Ruang Kerja pada Rumah Tinggal. Jurnal IMAJI, 9(1), 61–70.

SNI 03-2396. (2001). Tata Cara Perancangan Sistem Pencahayaan Alami pada Bangunan Gedung.

Soni, P., Fetty, B., & Salsabila, P. (2021). Natural Daylighting Performance at Stilt House in Jambi City. 25(1), 223–229.

Stephanus P. Honggowidjaja. (2003). Pengaruh Signifikan Tata Cahaya pada Desain Interior. Dimensi Interior, 1(1), 1–15. Retrieved from http://puslit2.petra.ac.id/ejournal/index.php/int/article/view/16030

Tarwaka, Solikhul, HA, Sudiajeng, L. (2004). Ergonomi untuk Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Produktivitas / Tarwaka, Solichul HA. Bakri, Lilik Sudiajeng. Perpustakaan Nasional RI. Retrieved from https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=257489

Yuniar, E., Dwicahyo, S., Harmanda, S. J., Putra, D. K., & Wijaya, F. R. (2014). Kajian Pencahayaan Alami pada Bangunan Villa Isola Bandung. Jurnal Reka Karsa ©Teknik Arsitektur Itenas, 2(1), 1–10. Retrieved from https://ejurnal.itenas.ac.id/index.php/rekakarsa/article/view/454/687

Downloads

Submitted

2024-03-15

Accepted

2024-07-12

Published

2024-07-19

Issue

Section

Articles