Kontekstualitas Elaboration LIKELIHOOD Model pada Model Komunikasi Gerakan Santri Menulis

Authors

  • Sri Syamsiyah Universitas Semarang
    Indonesia
  • Suhariyanto Universitas Semarang
    Indonesia
  • Ayang Fitriyanti Universitas Semarang
    Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23917/komuniti.v16i1.3116

Keywords:

ELM, Kontekstualitas, Komunikasi, Motivasi, Menulis, Santri

Abstract

Arus informasi yang membeludak akibat perkembangan teknologi, terkadang membuat sebagian masyarakat menjadi bingung akan sebuah informasi. Dalam kondisi ini, maka peran pesantren termasuk di dalamnya santri juga menjadi penting. Santri diharapkan turut memberi kontribusi antara lain melalui tulisan untuk merespon berbagai perkembangan zaman tersebut. Tulisan-tulisan mereka diharapkan bisa memberikan informasi yang positif yang memenuhi ruang-ruang media. Untuk dapat memiliki motivasi dan dapat menulis dengan baik, maka santri perlu berlatih menulis berbagai jenis tulisan termasuk tulisan jurnalistik. Hal inilah yang menjadi permasalahan pada penelitian ini bagaimana membangun model komunikasi yang dapat memberi motivasi para santri untuk menulis. Penelitian ini menggunakan studi kasus pada pelatihan jurnalistik yang santri dilakukan oleh Surat Kabar Suara Merdeka dalam acara ‘’Gerakan Santri Menulis (GSM)’’ 2023. Penelitan ini mengunakan teori Elaboration Likelihood Model (ELM) dengan melihat elemen central route dan pheriferal route. Penelitian menghasilkan adanya model komunikasi yang memberikan ruang pada konteks baik pada central route maupun peripheral route pada ELM. Ruang konteks tersebut antara lain dengan melihat tingkat pemahaman dan kondisi para santri serta perkembangan teknologi.

 

The overwhelming flow of information as a consequence of technological development occasionally makes some people confused about whether the information circulating is true or not. Responding to such conditions, the role of pesantren (Islamic traditional boarding school), including its santris (pesantren students), is crucial. Hopefully, santri can contribute to responding to the current development, among others through writing activities. Their articles are expected to provide positive information to fulfill media space. In order to have motivation and capability in writing, a santri should practice various kinds of writings, including journalistic writing. The issue examined in this paper is how to develop a communication model that can motivate santri to write. This research uses a case study on a journalistic training program for santris organized by Suara Merdeka daily newspaper. The program was called Gerakan Santri Menulis (Santri Writing Movement). The study uses the theory of Elaboration Likelihood Model (ELM) by examining the elements of central route and peripheral route. The research results in a communication model that gives context a space both the central route and peripheral route. This context includes, among other things, looking at the level of understanding and condition of the santris as well as technological developments.

Downloads

Submitted

2023-11-05

Accepted

2024-03-23

Published

2024-03-30