Edukasi Budidaya Tanaman Jamu bagi Siswa SMPN 3 Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo dalam Upaya Mendukung Kemandirian Bahan Baku Jamu

Authors

  • ‪Kuswaji Dwi Priyono Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Danardono Danardono Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Ambarwati Ambarwati Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Kun Harismah Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23917/abdigeomedisains.v3i1.659

Keywords:

kesesuaian lahan, tanaman jamu, bahan baku

Abstract

Kabupaten Sukoharjo dikenal sebagai Kota Jamu di Indonesia, sebagian penduduknya berprofesi sebagai penjual jamu gendong secara turun-temurun di kota-kota besar. Pada masa pandemi Covid-19 mereka harus pulang kampung karena Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) karena semakin meningkatnya korban pandemi Covid-19. Pada awal wabah pandemi tersebut harga bahan baku jamu untuk meningkatkan kekebalan tubuh melawan virus Covid-19, seperti jahe merah mengalami kenaikan dari Rp 30.000/kg menjadi Rp 50.000/kg, kencur sebelumnya Rp 35.000/kg menjadi Rp 42.000/kg, dan temu lawak dari Rp 4.000/kg menjadi Rp 12.000/kg. Kebutuhan akan bahan baku jamu tersebut menarik OSIS SMPN 3 Tawangsari memanfaatkan lahan sekolah dan pekarangan rumah orang tuanya untuk budidaya tanaman jamu. Oleh karena itu, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) UMS berinisiatif melakukan kegiatan pengabdian yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terkait pentingnya minum jamu bagi siswa SMP dan menjadikan SMP Tawangsari memiliki lahan dengan tanaman jamu. Metode yang digunakan untuk melaksanakan pengabdian yaitu dengan memberikan pelatihan dan praktik menanam jamu di halaman sekolah. Tim PkM UMS telah berhasil memberi edukasi terkait kesesuaian lahan untuk tanaman jamu dan cara bertanam tanaman jamu di lahan sekolah SMPN 3 Tawangsari.  Mitra PkM yang terdiri dari pengurus OSIS dan perwakilan kelas 7, 8, dan 9 di SMPN 3 Tawangsari sangat antusias dalam kegiatan ini, mereka menjadi paham akan persyaratan tanaman jamu dan cara bertanam tanaman jamu pada lahan yang sesuai untuk kehidupan tanaman jamu tersebut. Harapan Mitra untuk upaya kemandirian bahan baku jamu di Tawangsari ke depan dapat tercapai, orang tua siswa yang berprofesi menjadi penjual jamu akan dimudahkan dalam memperoleh bahan baku jamu tersebut.

References

Dewoto, H. R. (2007). Pengembangan obat tradisional Indonesia menjadi fitofarmaka. Majalah Kedokteran Indonesia, 57(7), 205-211. http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/2017-1/115377-PGB%200186-Hedi%20Rosmiati%20Dewoto.pdf

Djaenudin, D., Marwan, H., Subagjo, H., Hidayat, A. (2011). Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.

Emmyzar, Sudiarto, R. Rosman, A. Ruhnayat, & R. Suryadi. (1989). Kapolaga dalam Perkembangan Penelitian Agronomi Tanaman Rempah dan Obat. Edisi Khusus, Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 5(1).

FAO. (1976). A Framework for Land Evaluation. Soil Resources Management and Conservation Service Land and Water Development Division. Rome : FAO Soil Bulletin No. 32. FAO-UNO.

Fauizek, M. & Suhendra. A.. (2018). Efek Dari Dynamic Compaction (DC) Terhadap Peningkatan Kuat Geser Tanah. Jurnal Mitra Teknik Sipil, 1(2), 205–214. https://doi.org/10.24912/jmts.v1i2.2681

Hamid, A. (1991). Tanaman Kemiri dalam Perkembangan Penelitian Tanaman Industri Lain. Edisi Khusus, Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 7(2).

Harefa, D. (2020). Pemanfaatan Hasil Tanaman Sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA). Madani: Indonesian Journal of Civil Society, 2(2), 28-36. https://doi.org/10.35970/madani.v2i2.233

Julianti, T.B. & Ressandy, S.S. (2020). Program Edukasi “TOLUNI” (Tanaman Obat Keluarga Usia Dini) di SDN 015 Kota Samarinda. Abdi Geomedisains, 1(1), 33-38. https://doi.org/10.23917/abdigeomedisains.v1i1.97

Lubis, M.Y. (1992). Tanaman Pala Dalam Perkembangan Penelitian Tanaman Pala dan Kayumanis. Edisi Khusus, Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 8(1).

Nugraheni, A.Y, Ganurmala, A., Pamungkas, K.P. (2020). Sosialisasi Gerakan Keluarga Sadar Obat: DAGUSIBU Pada Anggota Aisyiyah Kota Surakarta. Abdi Geomedisains, 1(1), 15-21. https://doi.org/10.23917/abdigeomedisains.v1i1.92

Sahetapy, J. (2009). Evaluasi Lahan untuk Penetapan Tipe Pertanian Konservasi pada Kawasan Pengelolaan Sampah Terpadu Toisapu. Jurnal Budidaya Pertanian, 5(1), 19-26. https://ejournal.unpatti.ac.id/ppr_paperinfo_lnk.php?id=65

Sitorus, S..R.P. (2000). Evaluasi Sumberdaya Lahan. Bandung : Tarsito.

Utaya, S., Astina, I. K., & Handoyo, B. (2018). Kajian Kesesuaian Lahan Budidaya Tanaman Obat dengan Aplikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) di Kawasan Suku Sambori Kabupaten Bima. International Journal of Natural Science and Engineering, 1(3), 110-119. https://doi.org/10.23887/ijnse.v1i3.12940

Widiyastuti, Y., Supriyati, N., Sugiarso, S., Widodo, H., Sudrajad, H., Fauzi, Listyana, N. H., Subasiti, D., Widayat, T., Mujahid, R., & Widyastuti, R. (2011). Pedoman Umum Budidaya Tanaman Obat. Jakarta : Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional.

Wihartanti, L. V., Wibawa, R. P., Prasetyaningrum, I., & Isharijadi, I. (2021). Strategi Pemasaran Jamu di Era Industri 4.0. D'edukasi: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 30-38. http://e-journal.unipma.ac.id/index.php/dedukasi/article/view/9580/3463

Yasir, M., Muharrami, L. K., Wasonowati, C., & Cahyani, L. (2020). Pengembangan Kapasitas Pemasaran Jamu Naturna Melalui Inovasi Teknologi Berbasis Website. BAKTIMAS: Jurnal Pengabdian pada Masyarakat, 2(4), 173-180. https://doi.org/10.32672/btm.v2i4.2539

Zamarel & A. Abdullah. (1992). Budidaya Tanaman Kayumanis dalam Perkembangan Penelitian Tanaman Pala dan Kayumanis. Edisi Khusus, Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 8(1).

Downloads

Submitted

2022-05-27

Accepted

2022-08-19

Published

2022-08-23

Issue

Section

Articles