KETERAMPILAN PEMBUATAN DIMSUM SAYUR BAYAM SEBAGAI MAKANAN PENDAMPING TABLET TAMBAH DARAH (TTD) DALAM UPAYA PENGURANGAN KEJADIAN ANEMIA PADA REMAJA PUTRI

Authors

  • Qonita Huwaida Univeritas Muhammaditah Surakarta
    Indonesia
  • Rafi Abrar Pratama Univeritas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Nik'mah Cahyaning Tyas Univeritas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Anisa Putri Utami Univeritas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Athania Diva Casimira Univeritas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Millah Kamilah Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Nimas Ayu Anggraeni Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Dheonita Marsyanda Rofifah Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Rona Fariza Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Afifah Putri Rejeki Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Nabila Anindita Nareswari Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Rizki Amalia Putri Nurdita Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Wachidah Yuniartika Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia
  • Noor Alis Setiyadi Universitas Muhammadiyah Surakarta
    Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.23917/berkawan.v1i2.6048

Keywords:

anemia, edukasi kesehatan, dimsum bayam, remaja putri, tablet Fe

Abstract

Anemia adalah masalah umum yang sering terjadi pada remaja putri yang sedang menstruasi, terutama karena kurangnya asupan zat besi. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan remaja putri di Desa Klaseman, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo tentang anemia melalui edukasi kesehatan dan workshop pembuatan dimsum bayam sebagai pendamping tablet Fe. Metode yang digunakan meliputi ceramah, demonstrasi, dan diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion/FGD). Pengabdian ini dilaksanakan pada tanggal 3 Juli 2024 di Balai Desa Klaseman dan dihadiri oleh 34 peserta yang terdiri dari remaja putri dan kader posyandu. Kegiatan dimulai dengan pengisian presensi dan pre-test untuk mengukur keterampilan awal peserta tentang anemia. Edukasi kesehatan mengenai bahaya anemia kemudian disampaikan melalui ceramah, diikuti dengan demonstrasi pembuatan dimsum bayam. Setelah itu, peserta melakukan post-test dan berpartisipasi dalam FGD untuk mendiskusikan pengetahuan yang baru mereka peroleh. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam keterampilan peserta. Sebelum edukasi, 33,3% peserta memiliki pengetahuan yang baik tentang anemia, sedangkan setelah edukasi, angka tersebut meningkat menjadi 79,2%. Selain itu, keterampilan peserta dalam membuat dimsum bayam sebagai makanan pendamping tablet Fe juga meningkat secara signifikan, dengan semua peserta berhasil memahami dan mempraktikkan teknik pembuatan dimsum yang benar. Kesimpulannya, pendekatan edukasi kesehatan yang disertai dengan workshop praktis terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan remaja putri terkait pencegahan anemia. Untuk keberlanjutan program, disarankan agar edukasi kesehatan tentang pentingnya konsumsi zat besi dilakukan secara berkala dan melibatkan lebih banyak remaja serta kader posyandu

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Submitted

2024-07-25

Published

2024-05-01

Issue

Section

Articles